PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Juli 2017 terjadi Inflasi sebesar 0,48 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,66 pada Juni 2017, menjadi 131,28 pada Juli 2017.
Sementara itu tingkat inflasi tahun kalender sebesar 5,56 persen.
Kepala BPS Riau Ir S Aden Gultom MM, menjelaskan, Inflasi di Riau terjadi dikarenakan adanya kenaikan IHK pada Lima kelompok pengeluaran, dengan Inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,80 persen, dengan andil sebesar 0,16 persen.
"Komoditas utama yang mengalami Inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah nasi dan lauk, gulai, ikan bakar, rokok kretek filter, dan sebaginya," jelas Aden Gultom Selasa (1/8/2017).
Kelompok lainnya yang menjadi penyebab Inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,80 persen dengan andil 0,06 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen dengan andil 0,12 persen, selanjutnya kelompok bahan makanan, sebesar 0,63 persen dengan andil 0,15 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen dengan andil 0,01 persen.
"Dan dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi yakni kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen. Dan kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,02 persen dengan andil deflasi sebesar 0,001 persen," urainya.
Lebih lanjut dikatakannya, dari 23 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, 15 Kota mengalami Inflasi. Yang tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,58 persen, diikuti oleh Padang sebesar 0,54 persen serta Bungo sebesar 0,47 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Meulebuh sebesar 0,01 persen.Dari 10 Ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru, Padang dan Tanjung Pinang.
"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Pekanbaru berada di urutan ke 1, Tembilahan urutan ke 11, dan Dumai urutan 14," urainya. (*)
Listrik Indonesia
