Dua Orang Meninggal, DBD Ancam Warga Meranti

Dua Orang Meninggal, DBD Ancam Warga Meranti
Ilustrasi

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Tidak hanya ISPA, kini warga di Kabupaten Kepulauan Meranti dihantui dengan mewabahnya demam berdarah dengue (DBD), bahkan sejak januari-Agustus lalu, sebanyak 95 kasus DBD ditemukan, dua orang warga meninggal dunia.

Sementara tahun lalu, dinas terkait mencatat ada sekitar 104 kasus DBD, dimana satu orang meninggal dunia.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan (PMKL) Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Ria Sari menyebut bahwa sudah jatuh korban jiwa akibat DBD.

"Yang meninggal akibat DBD merupakan anak 8 tahun dari Kecamatan Pulau Merbau. Kejadian meninggalnya sudah terjadi sebelum bulan puasa lalu," ungkapnya.

Sebelumnya satu balita yang berusia delapan bulan warga desa Alahair Timur, juga harus meregang nyawa akibat penyakit yang dibawa oleh nyamuk pembunuh nyamuk Aides Aigepty itu.

Walaupun begitu hingga kini Diskes Kepulauan Meranti belum menetapkan kondisi itu sebagai kejadian luar biasa (KLB). Karena dikatakannya mulai tahun ini penetapan KLB dilakukan jika DBD merenggut 3 korban jiwa.

"Kalau sudah merenggut 3 korban jiwa, baru kita menetapkan menjadi KLB. Kalau masih dua orang korbannya, masih belum KLB," ujar Ria.

Guna menghindari DBD pihak Diskes juga mengakui sebelumnya pemberian larvasidasi tidak diberikan secara merata,dikarenakan Program larvasidasi hanya diberikan kepada desa desa memiliki potensi kasus DBD yang tinggi saja, pemberian pun hanya dilakukan pertiga bulan sekali.

"Kita meminta kepada seluruh Puskesmas Meranti untuk dapat berkerja sama guna membagikan Larvasidasi secara merata dikarenakan setiap Puskesmas Meranti mempunyai dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas." terang Ria. (R02)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index