PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Dikenal sosok yang ramah pada kalangan awak media yang bertugas di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, nama Edwin Supradana mendadak menjadi pergunjigan dalam dua minggu belakangan. Hal ini sejalan dengan kegagalan DKP dan PT MIG mengelola sampah di kota Bertuah.
Mengenakan pakaian khas melayu berwarna kuning Edwin sore kemarin terlihat tenang dan sedikit pucat. Sehingga dirinya agak sedikit menolak saat dicecari pertanyaan oleh wartawan.
Edwin menyebutkan, dirinya tidak bermimpi apa-apa sebelum posisinya digantikan oleh Zulkifli Harun. Ia juga mengatakan bahwa pergantian posisi sebagai Kepala Dinas adalah hal yang biasa dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya tidak ada bermimpi apa-apa semalam. Ini biasalah, resiko jabatan," kata lagi.
Menurut Edwin, meskipun pihaknya sudah bekerja secara maksimal, namun tetap saja langkahnya tersebut dianggap masih belum memuaskan.
"Meskipun sudah bekerja secara maksimal, tapi orang kan melihat abang masih belum maksimal. Abang sudah menjalankan dan melakukan pekerjaan ini sesuai dengan kemampuan dan sebaik mungkin," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Disinggung apa doa khusus bagi pejabat yang telah menggantikan posisinya tersebut? Edwin hanya menjawab singkat. "Paling penting adalah membersihkan sampah di Pekanbaru. Itu saja. Tidak ada yang lain," singkatnya.
Ditanyakan apakah dirinya kecewa dinonjobkan oleh Wali Kota Pekanbaru? Edwin lagi-lagi hanya menjawab singkat. "Nggak lah. Ini kan amanah. Jadi tidak ada yang merasa dikecewakan," tuturnya mengakhiri sambil berujar akan secepatnya merapikan ruangannya. (R05)
Listrik Indonesia
