BUAT YANG LUPA...Ini Bacaan Niat, Doa dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dari Kemenag

Rabu, 31 Januari 2018 | 19:36:33 WIB
Ilustrasi

RIAUSKY.COM - Tanggal 31 Januari 2018 adalah satu tanggal yang istimewa. Bagaimana tidak, traveler bisa mengabadikan supermoon yang sangat istimewa.

Pada tanggal 31 Januari 2018 malam akan terjadi peristiwa gerhana Bulan total. Gerhana bulan total ini istimewa karena gabungan dari tiga perisiwa yaitu supermoon, blue moon, dan blood moon. Kita berdoa saja biar tidak turun hujan di daerahmu.

Traveler yang beragama Islam juga diharuskan berdoa dan menunaikan shalat.

Dalam laman Kemenag.go.id, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin seperti dilansir Tribun, menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag untuk menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Parsial di wilayahnya masing-masing.

Adapun niat shalat gerhana Bulan sebagai berikut.

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.

Berikut tata cara shalat gerhana menurut Kementrian Agama.

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah dan para jamaah di anjurkan berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

Berikut doa setelah shalat gerhana bulan.

Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.

Wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.

Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna.

Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun,

wannabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun wassaa’atu haqqun.

Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu. (*)

Terkini