SUBHANALLAH...Pemda Ini Berikan Beasiswa Sekolah Pilot Bagi yang Hafal Quran

SUBHANALLAH...Pemda Ini Berikan Beasiswa Sekolah Pilot Bagi yang Hafal Quran
BANYUWANGI (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Banyuwangi memberikan beasiswa sekolah pilot untuk para penghafal Alquran. Melalui program ini, para penghafal Alquran bisa menjadi pilot.
 
"Bagi penghafal Alquran minimal sudah hafal 15 juz," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dikutip dari banyuwangi.merdeka.com, Senin 17 Oktober 2016.
 
Terdapat tiga sekolah penerbangan di wilayah Banyuwangi. Ketiga sekolah tersebut yaitu Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi di bawah naungan Kementerian Perhubungan, Mandiri Utama Flight Academy (MUFA), dan Bali International Flying Academy (BIFA).
 
Selain kepada para penghafal Alquran, beasiswa juga diberikan kepada pelajar dengan prestasi lain. Program ini untuk mendorong pembangunan Banyuwangi agar berjalan lebih pesat.
 
"Kita sudah bangun bandara berkonsep hijau, tentunya harus ada sumber daya dari masyarakat kita sendiri," ucap Anas.
 
Desain Unik Bandara Banyuwangi
Proses pembangunan bandara hijau di Banyuwangi telah memasuki tahap penyelesaian. Bandara yang terletak di Blimbingsari tersebut didesain oleh arsitek kelas dunia, Andra Matin.
 
Matin memilih kayu ulin bekas kapal nelayan sebagai bahan material bangunan. Ini lantaran kayu tersebut banyak didapat di sekitar pantai Banyuwangi.
 
Kayu tersebut dipilih karena sifatnya yang kuat. Selain itu, struktur yang sudah ada pada kayu menjadi salah satu pertimbangan, karena tidak perlu dihaluskan kembali.
 
Di samping itu, bandara tersebut juga akan dilengkapi tanaman hijau di setiap sudut. Konsep ini dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan AC.
 
"Bandara yang menggunakan material kaca sudah banyak, itu dari Jakarta sampai Bali isinya kaca semua. Kami membuatnya berbeda dan lebih ramah lingkungan," kata Anas.
 
Lebih lanjut, Anas mengatakan pembangunan bandara ini sama sekali tidak menggunakan dana APBN. Pembiayaan untuk bandara ini sepenuhnya berasal dari APBD.
 
"Pembangunan ini zero APBN. Kenapa? Sengaja kami gunakan dana daerah karena kami ingin mendesain sendiri bangunan terminal ini seperti keinginan kami," tutur Anas. (R02/DCI)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index