ALHAMDULILLAH... Buruh Pengangkut Sampah Dipertahankan Pemko

ALHAMDULILLAH... Buruh Pengangkut Sampah Dipertahankan Pemko
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Tenaga Harian Lepas (THL) pengangkut sampah bisa bernafas lega. Pasalnya mereka dipertahankan, dengan adanya kejelasan bahwa akan ditandatanganinya kontrak kerja tahun 2017, ada 1200-an buruh dipertahankan.
 
Buruh pengangkut sampah bersama THL lainnya di Pemko Pekanbaru sejak Oktober 2016 lalu memang sedang diverifikasi keberadaannya. 
 
Saat ini di jajaran pemko ada sekitar 5.800 an orang THL. Sebelum dilakukan pemotongan gaji, mereka sempat menghabiskan anggaran mencapai Rp150 miliar tiap tahunnya. Ini dengan rincian untuk satu orang THL saja Pemko membayarkan tiap bulannya Rp2,1 juta dan THR Rp450 ribu.
 
THL buruh pengangkut sampah jadi perhatian karena keberadaan mereka yang penting menjaga kota dari tumpukan sampah. Isu pemotongan gaji hingga perumahan sempat membuat kinerja mereka menjaga kebersihan menurun.
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Zulfikri  Selasa (24/1) kemarin mengatakan saat ini verifikasi THL di instansinya sudah hampir rampung.
 
"1200 an yang dipertahankan. Dulu ada 1600 an, berarti 400 an yang kurang," katanya.
 
Saat ini buruh kebersihan sebutnya tinggal menunggu perpanjangan kontrak untuk tahun 2017. "Sekarang kontrak sudah dipersiapkan. Tinggal itu," imbuhnya saat ditemui di Kantor Walikota Pekanbaru.
 
Selain kejelasan nasib THL, kinerja petugas kebersihan kini juga menjadi sorotan. Tumpukan sampah masih terlihat di beberapa jalan di Kota Pekanbaru. Meski alasan kekurangan armada yang menjadi kendala dinilai tidak tepat, Zulfikri menyebut armada memang kurang.
 
"Memang kurang, idealnya 124 armada, yang ada cuma 64 sekarang," keluhnya.
 
Ia mencontohkan, kekurangan armada membuat beberaoa lurah harus menyewa alat sendiri untuk mengangkut sampah. "Coba tanya orang teknis di lapangan, saat ini saja ada lurah menyewa alat berat sendiri," ungkapnya.
 
Dengan kondisi ini, apakah tidak lantas dilakukan pengajuan pengadaan armada baru, Zulfikri menyebut hal tersebut bisa asal keuangan daerah memungkinkan. "Kalau (dana) cukup, ya diadakan," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index