LSM Minta Aparat Penegak Hukum Usut Dugaan Ijazah Paket di PKBM Melati Bengkalis

LSM Minta Aparat Penegak Hukum Usut Dugaan Ijazah Paket di PKBM Melati Bengkalis
Ijazah paket yang dikeluar oleh PKBM-Melati Bengkalis.
BENGKALIS (RIAUSKY.COM) - Sejumlah LSM di Bengkalis meminta aparat hukum mengusut dugaan ijazah paket C palsu yang dikeluarkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Melati (PKBM-M) Kabupaten Bengkalis.
 
Heryanto.SH pengurus DPD LSM-Gerakan Pemuda Bersatu Peduli Lingkungan Provinsi Riau (GPBPL-RIAU) Kabupaten Bengkalis, sangat menyayangkan hal yang dilakukan oleh ketua PKBM-M yang juga Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pendidikan Kabupaten.
 
"Sangat jelas merugikan orang, salah satu korbannya berinisial IR," jelasnya kepada Riausky.com, Ahad (30/4/17).
 
Kata Heryanto, untuk mendapatkan ijazah tersebut harus membayar uang ujian jutaan rupiah, namun sangat disayangkan setelah mendapatkan ijazah. diduga palsu. 
 
"Apalagi IR informasinya digugurkan dari pencalonan kepala desa di salah satu desa di Kabupaten Bengkalis dikarenakan keabsahan ijazah IR diragu oleh panitia Pilkades.
 
"Data yang kita dapat berupa copyan daftar nilai hasil Ujian  Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) dari Kemendikbud dan ijazah paket C Setara Sekolah Menengah Atas (SKMA) yang ditanda tangani H.Heri Indra Putra, SE.ME Plt. Kepala Dinas PDK Kabupaten Bengkalis tahun 2016 lalu," paparnya.
 
Menurutnya di dalam daftar nilai hasil UNPK dari Kemendikbud ada kejanggalan yang terlihat jelas dari 145 peserta yang mengikuti ujian tersebut, no peserta C-16-09-06-006-XXX-X tidak terdaftar atas nama IR melainan atas nama M YS yang ditanda tangani Dr. H.Kamsol Kepala Dinas PDK Provinsi Riau.
 
"Dugaan pemalsuan ijazah ini, kita akan laporankan kepada aparat penegak hukum, agar mengusut tuntas terhadap pihak PKBM-M yang juga Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pendidikan Kabupaten Bengkalis agar diberi efek jera, akibat perbuatan oknum tersebut sehingga merugikan IR secara moril dan materil," tegas Heryanto.
 
Tambah Heryanto, pihaknya sudah lama mendapat laporan dari masyarakat terkait masalah ini, dikarenakan kita lagi sibuk. Makanya belum sempat membuat laporan secara resmi kepada aparat penegak hukum.
 
"Insyaallah minggu depan kita sudah siapkan data konkrik untuk membuat laporan," pungkasnya. (R14)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index