PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Aparat kepolisian terus mendalami jejak dan keterlibatan AP, warga Bagansiapiapi yangh ditangkap karena dugaan keterlibatan dalam jaringan terorisme.
Sejauh ini, hasil penyelidikan yang dilakukan menunjukkan kalau AP berperan sebagai pengumpul dan penyalur biaya untuk aksi teror yang dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia.
Dari penelusuran kepolisian juga diketahui kalau aksi tersebut sudah dialakoni selama lebih kurang dua tahun terakhir. Modusnya,membuat sejumlah kegiatan amal melalui media sosial.
Kapolda Riau Irjen Zulkarnain dalam penjelasannya kepada media menyebutkan, terduga teroris berinisial AP berperan sebagai pengumpul dan penyalur dana untuk aksi teror di Indonesia. Tugas tersebut sudah dijalani selama dua tahun.
Dia juga sudah punya sekitar 2.000 anggota yang direkrut melalui aksi-aksi amal tersebut.AP inilah yang himpun dana dari para angota maupun khalayak yang bersimpati.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Densus 88 di Riau meringkus AP saat berada di Simpang Jalan Bahagia Kelurahan Bagan Timur, Kecamatan Bangko Kabupaten Rohil, sekitar pukul 16.30 WIB. Dari sana lalu berlanjut ke rumahnya di Jalan Pahlawan Tengah Kelurahan Bagan Timur.
Aparat sempat menggeledah rumah yang dihuni AP bersama istri dan kedua orangtuanya. Sejumlah barang-barang yang diduga berkaitan dengan aksi terorisme turut diamankan Tim Densus 88, termasuk beberapa handphone dan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri, red).
Selain di Rokan Hilir, aparat juga menggeledah sebuah rumah di Jalan Merpati Sakti Perum Cendrawasih Blok B nomor 15 RT01 RW08 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Saat digeledah, rumah ini dalam keadaan kosong, di sini aparat mengamankan beberapa barang diantaranya dua unit laptop, kaset CD, buku, Handphone serta tujuh buku tabungan dengan nama berbeda, samurai dan beberapa lembar kertas bukti transfer bank.(R-05)
Listrik Indonesia
