JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Bank Indonesia menghadirkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai narasumber Sharing Pengendalian Inflasi Daerah.
Ganjar dinilai sebagai kepala daerah yang mampu mengendalikan inflasi di daerahnya, apalagi, apada tahun lalu, dia diganjar penghargaan TPID Inovatif 2016.
Keberhasilkan Ganjar tak lepas dari upaya Pemprov Jawa Tengah membangun infrastruktur IT dengan melahirkan aplikasi berbasis android yang disebut Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi).
Aplikasi ini bisa dimanfaatkan kepala daerah untuk mengetahui kenaikan harga bahan pokok. Jika harga naik kebutuhan, maka ada muncul peringatan.
Menurut Ganjar, melalui aplikasi ini Kepala daerah kemudian bisa berdiskusi dan mengambil keputusan secara cepat melalui koordinasi secara virtual.
"Sihati mempunyai tiga macam fungsi sekaligus. Sihati mampu menyediakan data produksi pertanian yang bisa digunakan para petani atau peternak mencatat informasi produksi, meliputi jumlah, perkiraan panen, harga jual serta apa saja masalah hang dihadapi," jelasnya.
Menuruntnya, aplikasi ini bermanfaat bagi pemerintah, bagi produsen baik itu petani atau peternak hingga bagi konsumen atau masyarakat itu sendiri.
Sementara itu manfaat bagi Pemerintah mislanya Pemda bisa memantau perkembangan data produksi (pasokan) riil dan perkiraan pasokan yang dimiliki oleh petani atau peternak di daerah sentra secara real time; mendukung pengambilan keputusan terkait ketahanan pangan.
Bagi Produsen, Sihati bermanfaat sebagai kerangka acuan menentukan rencana tanam. Pengaturan pola tanam akan meminimalkan harga jatuh saat panen raya dan meminimalkan lonjakan harga ketika terjadi kelangkaan produksi.
Bahkan secara tegas Ganjar menyebut kepala daerah harus paham teknologi, bahkan ia meminta kepala daerah mundur andai gaptek. (R02)
Listrik Indonesia
