Kericuhan yang Disebabkan Peserta Liar

PB HMI dan Panitia Kongres Minta Maaf Pada Masyarakat Riau

PB HMI dan Panitia Kongres Minta Maaf Pada Masyarakat Riau
Aksi bakar ban dilakukan massa penggembira yang menjadi rombongan liar di Jalan Sudirman tepat di depan Gelanggang Remaja Pekanbaru, beberapa waktu lalu mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) beserta panitia nasional kongres akhirnya mengeluarkan penjelasan resmi terkait kerusuhan yang terjadi disela-sela pelaksanaan kongres organisasi mahasiswa Islam ini di kota bertuah.
 
Mereka mengaku siap melakukan evaluasi untuk perbaikan ke depan dalam penyelenggaraan kongres yang masih akan dilaksanakan hingga beberapa hari ke depan. 
 
''Kami menyadari kesalahan yang sudah terjadi dan kami siap melakukan evaluasi terhadap kesalahan tersebut. Kami memohon maaf karena seharusnya, hal seperti ini tidak terjadi,''ungkap Ketua Majlis Pengawas dan Konsultasi PB HMI, Muhammad Yusuf yang mendampingi Ketua Umum PB HMI, M Arief Rosyid dan Ketua Panitia Pusat Fathariayanto Lisda dalam press conference yang dilaksanakan di Hotel Pangeran Pekanbaru malam tadi.   
 
''Kami tak ingin ini sampai merembet pada isu-isu lain yang tidak benar. Kejadian yang tidak diinginkan itu, seharusnya tidak sampai terjadi. Karena itulah, sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaaf,'' sebut Yusuf.
 
Penjelasan yang sama juga disampaikan Ketua Umum PB HMI M Arief Rosyid. ''Kami atas nama PB HMI meminta maaf kepada masyarakat Riau atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh rekan-rekan penggembira. Seharusnya, tidak ada aksi-aksi seperti itu,''ungkap dia sembari berharap ke depan, pelaksanaan Kongres HMI XXIX ini bisa berlangsung aman dan lancar.
 
Sementara Ketua Panitia Pusat  Kongres Fathariayanto Lisda tidak menapik banyak hal yang terjadi yang berdampak terjadinya aksi.Karena ini masih dalam proses berjalan, dia berharap dukungan untuk proses yang lebih baik, sehingga kongres yang dilaksanakan bisa berlangsung sesuai harapan,'' kata dia.
 
Dalam penjelasan pers tersebut, diketahui kalau peara pelaku yang terlibat aksi kericuhan adalah para peserta penggembira Kongres yang mayoritas berasal dari daerah Makassar. Akibat aksi mereka, sejumlah fasiliat umum yang dibangun pemerintah seperti halte, sarana kebersihan kota, juga arus lalu lintas di kawasan protokol Pekanbaru rusak dan terganggu. 
 
''Sekali lagi, kami memohon maaf,''ungkap muhammad yusuf secara terbuka.
 
Sementara itu, terkait penahanan delapan orang penggembira kongres asal Makassar, Ketua Umum PB HMI M Arief Rosyid Hasan mengaku menyerahkan sepenuhnya proses penanganannya kepada  pihak kepolisian.
 
Arief menjelaskan kalau PB HMI tidak akan melakukan pembelaan berlebihan terhadap para penggembira HMI yang didominasi dari Makassar yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. 
 
"Kalau terbukti dan melawan hukum tentu kami pun tak akan melakukan pembelaan secara berlebihan," kata Arif, saat itu juga.
 
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terkait aksi kerusuhan yang dilakukan, delapan rombongan para penggembira yang sering disebut rombongan liar  alias Romli itu, pesert Kongres HMI XXIX asal Ambon, Maluku Utara dan Makassar, Sulawesi Selatan ditetapkan Polresta Pekanbaru sebagai tersangka. 
 
Para pelaku yang kedapatan membawa senjata tajam ini juga  disangkakan dengan Undang-undang Darurat No.12 tahun 2001 tentang kepemilikan  senjata api rakitan dan senjata tajam. (R01)
 
 
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index