Tragedi Guru Budi Dibunuh Muridnya, Begini Kecewanya 'Kids Jaman Old'

Tragedi Guru Budi Dibunuh Muridnya, Begini Kecewanya 'Kids Jaman Old'
Meme kritikan yang disampaikan para orang tua atas sikap anak pada guru yang membandingkan dulu dan saat ini.

RIAUSKY.COM- Nasib nahas harus dialami oleh Ahmad Budi Cahyono (26), guru seni rupa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Torjun, Sampang, Madura.

Dirinya tewas setelah dianiaya oleh muridnya sendiri yang berinisial MH (17).

Budi meninggalkan seorang istri bernama Sianit Sinta (23) yang saat ini tengah mengandung lima bulan.

Kasus penganiayaan yang dilakukan bocah di bawah umur ini langsung menjadi perhatian masyarakat.

Bahkan, kalimat 'guru tewas dianiaya siswa' masuk ke dalam daftar trending di mesin pencarian Google.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 100.000 penelusuran terkait kalimat tersebut.

Berbagai tanggapan pun mulai muncul dari kalangan warganet penggiat media sosial.

Kebanyakan dari mereka mengecam aksi brutal yang dilakukan
 siswa SMAN 1 Torjun tersebut.

Beberapa di antaranya  juga yang memposting sindiran terkait kasus ini.

Salah satu sindiran yang viral adalah meme kids zaman old yang diunggah oleh akun Instagram @waranddrama ini.

Postingan yang baru diunggah pada hari Sabtu (3/1/2018) siang lalu tersebut sudah mendapatkan lebih dari 6.000 likes.

Akun Instagram itu mengunggah dua foto dengan kalimat panjang yang berisikan sindiran dari generasi kids zaman old.

Begini isi kalimat pada foto pertama yang dilansir dari tribunnews.

"Kami kids jadul tampang garang anti free sex, anti drug

anti tawuran tapi fight one by one

digampar guru karena ketahuan merokok

dicukur gak karuan karena gondrong

dilempar penghapus dari kayu karena nyontek

dijewer karena baju gak rapi

disuruh ngpel WC karena terlambat

Kami tak pernah mewek

kami taat guru

kami hormati guru

kami sayang guru


Karena dulu bagi kami

GURU ADALAH PAHLAWAN TANPA TANDA JASA"

Sementara pada gambar kedua, bunyinya seperti ini.

"ZAMAN GUE SEKOLAH DAN TEMEN TEMEN GUE LEBIH PARAH

CUBIT ITU GELI GELI

KITA DI JEMUR DI LAPANGAN

DIPUKUL PAKE PENGGARIS BESI

DI LEMPAR SPIDOL/ PENGHAPUS PAPAN


Dalam dua postingan tersebut, akun @waranddramasosemd menuliskan caption, "Sekalian tambahan. Dulu juga jari di pukul penggaris udah biasa karna kuku panjang. Se dongkol, sekesel keselnya dengan guru kita harus tetap menghormati dia"

Hingga saat ini, postingan tersebut mendapatkan lebih dari 350 komentar dari warganet.

Berikut ini beberapa di antaranya.

@ranihungry "Dulu kalo ngadu sama mamah pasti mamah malah marah 'pasti kamu yg nakal !' "

@newrulll "Gue dulu pas masuk kelas kan baris dulu tuh eh ternyata pemeriksaan kuku. Gue sm temen gue sebelum barisan maju berjuang sekuat tenaga buat gigitin kuku biar pendek"

@nilakhairani "Iya...anak sekarang terlalu dimanjain orang tua...entah ajaran dari orang tua yg salah entah anaknya yg memang bebal"

@adeputrisetyani "Aku dilempar penghapus kayu, karna ngobrol sma temen2 dulu SMP. Kenangan anak 90an"

@vionas3phalia "Kalo telat kelas disuruh cabut rumput satu jam pelajaran"

Bagaimana menurut kalian? 

Unggahan meme kritik sosial tersebut memang banyak mendapat komentar dari para netizen karena sejatinya, sedari dulu, tindakan keras penerapan disiplin oleh guru terhadap siswa dianggap hal yang lumarah.

Murid tidak merasa marah apalagi sakit hati kepada guru, karen menganggap tindakan tersebut sebagai upaya membangun disiplin, tidak didasari oleh rasa kebencian. 

Akan halnya kekerasan yang dialami guru Ahmad Budi Cahyono dengan mencoret wajah HM karena dianggap bandel dan tidak disiplin, sedianya tidaklah dianggap sebagai bentuk kebencian, bila siswa memahami bahwa hakikatnya seorang guru tidak pernah membenci siswanya, seperti orang tua menyayangi anak-anaknya.(R02)

Listrik Indonesia

#Guru Tewas Dianiaya Siswa SMA

Index

Berita Lainnya

Index