Disharmonis Hubungan Plt. Gubri dan Sekda

Tokoh Minta Bangun Kekompakan

Tokoh Minta Bangun Kekompakan
 
RIAUSKY- Meski tidak berani memberikan penjelasan apapun terkait disharmonisasi hubungan antara Plt. Gubenur Riau Arsyad Juliandi Rachman dan Sekdaprov Riau Zaini Ismail, namun, para tokoh masyarakat tetap memberikan saran agar pimpinan daerah di lingkungan pemerintahan tersebut untuk selalu membangun kekompakan dalam membangun daerah. 
 
Hal tersebut setidaknya disampaikan Ketua LAMR Riau, Al Azhar kepada wartawan di sela-sela Halal bi Halal LAMR Riau, Rabu (12/8).
 
Meski tak menganggap ada permasalahan di tubuh Pemprov Riau, namun Al Azhar mesupport untuk terbangunnya hubungan yang harmonis antar pemimpin daerah. ''Kita doakan semoga senantiasa terbangun hubungan yang harmonis dalam membangun daerah. Kalau soal isu, sebaiknya tak usah dibesar-besarkan, ''ungkap lelaki yang juga dikenal sebagai budayawan ini. 
 
Situasi hubungan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau akhir-akhir ini sedikit memanas. Hal ini dipicu kurang karmonisnya hubungan  Sekdaprov Riau Zaini Ismail dengan Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman.
 
Keduanya ditengarai mulai tidak akur, khususnya pasca keputusan Sekda Zaini Ismail mengembalikan Tiga unit mobil dinas yang keseharian dipakainya ke Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah baru-baru ini.
 
Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan mengganggu jalannya roda Pemerintahan dan menghambat pembangunan. Apalagi Sekdaprov merupakan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), sehingga sedikit banyak bakal berpengaruh terhadap pembahasan APBD Riau.
 
Ketua SPS Riau, H Syafriadi yang ditemui wartawan secara terpisah juga menyampaikan pentingnya membangun kekompakan dalam mengejar ketertinggalan pembangunan dewasa ini. Dia meminta kedua tokoh agar arif. 
 
"Seharusnya moment HUT Riau dan HUT RI semua kita harus merefleksi diri kebelakang, bagaimana pejuang dulu berjuang merebut kemerdekaan, membentuk provinsi Riau. Tapi sekarang kita melihat justru pejabat kita malah mempertontonkan perang, dan ini merupakan aib," ujar Ketua SPS Riau ini sebagaimana dihimpun dari Halloriau.
 
Kedua belah pihak sambung Syafriadi harus mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing. "Tidak semua persoalan yang ada itu harus diekspos ke media. Sekda juga harus menunjukkan sikap yang loyal. Dia sebagai tangan kanan Gubernur harus menguasai tugas dia sebagai ketua TAPD. Jangan bilang gak tau berapa besaran RAPBD, karena tidak diajak dalam menyusunnya, lalu menyampaikan ke media. Justru itu menunjukkan kelemahan kita. Seharusnya sebagai ketua TAPD, Sekda panggil anggota TAPD, selesaikan diinternal saja," cetusnya.
 
Oleh sebab itu, Syafriadi menyarankan agar Plt Gubri segera meredam situasi panas yang terlanjur diketahui masyarakat luas tersebut.
 
"Yang bisa menyelesaikan masalah ini tentu Plt Gubri, karena Sekda itukan anak buah dia. Plt tinggal panggil Sekda untuk meredam konflik tadi," tandasnya lagi.
 
Disisi lain, Syafriadi meminta Plt segera menentukan sikap terkait posisi sekda saat ini."Sebagai anak buah tentu Sekda harus menunjukkan loyalitasnya. Karena posisi sekda ini tergantung usernya. Kalau suka terus dipakai, kalau tak suka sebaiknya diganti saja. Karena itu hak prerogatif kepala daerah," pungkasnya.
 
Ditambahkannya, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, akan berdampak buruk terhadap pemerintahan dan roda pembangunan. "Plt harus cepat menyelesaikan ini," harapnya.(R01)
 
 
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index