Seekor Anak Harimau Sumatera Masuk Perangkap BKSD, Dua Ekor Lain Masih Dicari

Seekor Anak Harimau Sumatera Masuk Perangkap BKSD, Dua Ekor Lain Masih Dicari
Seekor anak harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) terperangkap dalam kerangkeng yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar di hutan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Minggu (15/4). (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi) 

RIAUSKY.COM - Seekor anak harimau Sumatera masuk perangkap yang dipasang petugas BKSDA Sumbar yang bertugas di Resort Bukittinggi, Sabtu (15/4/2018) siang. 

Beberapa hari belakangan, warga Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, resah atas keberadaan anak harimau yang berkeliaran.

Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Erly Sukrismanto mengatakan, anak harimau Sumatera itu berjenis kelamin betina dan usianya diperkirakan baru 2 tahun. Berat badannya mencapai 60 hingga 70 kg. 

"Anak harimaunya sehat, namun sejak terperangkap di dalam kerangkeng, anak harimau itu terlihat stres," kata Erly saat dihubungi, Minggu (15/4/2018) malam. 

Arly juga menuturkan, dalam pemeriksaan, dokter tim penyelamatan satwa liar BKSDA Sumbar tidak menemukan luka pada tubuh anak harimau tersebut. Rencananya, harimau ini akan segera dievakuasi dari lokasi perangkap. 

"Sebelum dievakuasi, tim dokter terlebih dulu akan memberikan obat penenang sehingga harimau tidak mengamuk saat diangkut dari Palupuah ke lokasi evakuasi," ujarnya. 

Untuk lokasi evakuasinya, lanjut Erly, nantinya ada dua opsi, di antaranya, ke Taman Marga Satwa Kinantan (TMSBK) Bukittinggi atau ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD). 

"Pokoknya salah satu dari dua opsi tersebut," imbuhnya, Meski satu anak harimau sudah tertangkap, namun BKSDA Sumbar kembali memasang dua perangkap di kawasan Hutan Palupuah. Pasalnya, menurut warga, ada dua ekor harimau Sumatera yang dicurigai masih berputar-putar di kawasan hutan. 

"Kata masyarakat ada tiga ekor dan ini baru satu ekor yang tertangkap. Dua ekor lainnya diduga induk dan saudara anak harimau ini. Untuk itu, kami tambah dua perangkap lagi. Mudah-mudahan dua ekor harimau itu masuk perangkap," tutur Erly. 

Untuk menangkap induk dan saudara dari anak harimau Sumatera yang diduga masih berkeliaran di sekitar Hutan Palupuah, BKSDA Sumbar pun mengaku akan memancingnya dua ekor harimau tersebut melalui anak harimau yang sudah masuk perangkap. 

"Kemungkinan anak harimau yang masuk perangkap itu akan tetap berada di dalam perangkap hingga tiga hari ke depan. Selain digunakan untuk memancing dua harimau lainnya, hal ini juga bertujuan untuk menghindari amukan dari kedua harimau tersebut yang merupakan induk dan saudaranya," tutur Erly. 

Untuk menangkap dua harimau lainnya yang masih berkeliaran di Hutan Palupuh, Erly pun berharap pemerintah setempat, termasuk instansi Polri, dapat mensterilkan lokasi tempat anak harimau ini dikerangkeng supaya terhindar dari stres karena melihat manusia. 

"Di samping itu, kami juga meminta agar masyarakat yang datang melihat anak harimau tersebut, termasuk masyarakat sekitar Palupuah untuk tenang, dan tidak terpancing melakukan aksi main hakim sendiri," tutupnya. (R04/Kompas)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index