GAWAT...Lagi Bersihkan Kebun Sawit, Suprapto Tewas Diserang Babi Hutan, Berdarah-darah

GAWAT...Lagi Bersihkan Kebun Sawit, Suprapto Tewas Diserang Babi Hutan, Berdarah-darah
Ilustrasi

RIAUSKY.COM - Biasanya warga diserang binatang liar seperti beruang atau harimau, tapi kali ini yang menyerang adalah babi hutan, nahanya korban pun tewas karena mengalami luka parah.

Seorang petani dari Desa Manunggal Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tewas akibat diserang babi hutan yang masuk di lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut, Selasa sore lalu.

"Korban tewas ini bernama Suprapto (55) setelah diserang babi hutan yang mengamuk sehingga melukai seluruh tubuhnya," kata warga Kecamatan Ipuh Beni saat dihubungi dari Mukomuko.

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika korban sedang membersihkan lahan perkebunan kelapa sawitnya di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Ipuh. Tiba-tiba saja korban ini diserang babi hutan yang sudah berada dalam lokasi lahan perkebunan kelapa sawit milik korban ini.

Pada saat itu korban ini masih bisa meminta tolong kepada warga yang berada di sekitar lahan perkebunan kelapa sawitnya.

Kemudian sejumlah warga Desa Manunggal Jaya yang berada dekat dengan lokasi kejadian tersebut datang untuk menolong korban yang sudah terkapar tersebut. "Pada saat warga menolong korban ini sudah dalam keadaan pingsan," ujarnya seperti dilansir Liputan6.com.

Lalu warga langsung membawa korban ini ke Puskesmas, Kecamatan Ipuh. Korban ini meninggal di puskesmas di wilayah tersebut.

Saat ini korban tewas akibat diserang babi hutan tersebut sudah berada di rumah duka dan dikebumikan pada Rabu, 18 April 2018.

Atas kejadian tersebut, warga Desa Manunggal Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berencana melibatkan aparat kepolisian resor setempat untuk memburu babi hutan yang menyerang seorang petani setempat hingga tewas.

"Warga di wilayah ini sudah ada rencana memburunya. Kami berencana melibatkan aparat kepolisian untuk memburu babi tersebut," kata Kepala Desa Manunggal Jaya Surya, saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis (19/4/2018), dilansir Antara.

Ia menyatakan, warga di wilayah itu berencana memburu babi hutan tersebut agar tidak ada lagi warga lainnya menjadi korban serangan babi tersebut. "Biasanya binatang yang telah menyerang manusia akan mengulangi perbuatannya," ujarnya pula.

Pihaknya melibatkan aparat kepolisian resor setempat untuk memburu babi hutan tersebut karena polisi memiliki senjata api untuk membunuh babi tersebut.

Dia berharap, babi hutan yang menyerang petani di wilayah itu bisa secepatnya dibunuh agar tidak mengganggu warga lainnya.

Menurutnya, setelah penyerangan oleh babi hutan itu sejumlah warga yang memiliki lahan perkebunan sawit dan karet di wilayah itu takut pergi ke kebun sawit dan karet pada pagi hari. "Biasanya mereka berangkat ke kebun pada pagi hari. Sekarang ini mereka takut pergi ke kebun pada pagi hari," ujarnya lagi. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index