Sehari Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73, Riau Dikepung Api, Warga Mengungsi..

Sehari Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73, Riau Dikepung Api, Warga Mengungsi..
Kebakaran lahan di dekat pemukiman warga di Riau. Foto : Tribun Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Riau dikepung titk panas. Sempat berkurang sehari lalu, Kamis (16/8/2018) atau sehari sebelum Ulang Tahun kemerdekaan  Republik Indonesia, jumlah hotspot di Riau meningkat tajam menjadi 121 titik.

Hotspot tersebut tersebar di 6 wilayah kabupaten dan Kota, masing-masing 100 titik di Rokan Hilir, 6 titik di Dumai, 5 titik di Bengkalis, 4 titik di Pelalawan, 3 titik di Inhu dan 3 titik di Inhil. 

Rokan Hilir menjadi wilayah terparah tetpapar kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, dilaporkan ada puluhan kepala keluarga mengungsi dikarenakan kebakaran tersebut juga ikut menghanguskan belasan rumah warga di sekitar lokasi. 

Data yang dihimpun dari BMKG stasuin Pekanbaru, hotspot tersebut mempunyai level confidence di atas 70 persen mencapai 86 titik.  

Jumah tersebut tersebar sebanyak  77 titikdi Rokan Hilir, 5 titik di DUmai,  3 titik di Pelalawan, dan 1 titik di Bengkalis.

Menungkinan kebakaran lahan akan terus meluas masih memungkinkan terjadi mengingat temparatur udara di seputar Riau cukup tinggi, yakni mencapai 35 derajat celcius.

Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger mengajak masyarakat Riau berdoa dan menggelar salat minta hujan untuk menyikapi keadaan ini. 

Dikatakannya kebakaran hutan dan lahan sudah semakin parah dan tidak terkendali di Riau dalam beberapa hari terakhir disebabkan karena minimnya turun hujan.

"Selain usaha kita juga harus memohon pada sang kuasa, keringnya lokasi sudah sangat parah. Banyak sekali lokasi yang terbakar terutama di Rohil, "ujar Edwar Sanger.

Edwar, sebagaimana dilansir dari tribunpekanbaru juga menyebutkan penanganan dari tim Satgas memang tidak pernah berhenti baik itu melalui darat dan udara.

Namun persoalan di lapangan selain kondisi kering juga angin kencang menjadi penyebab susahnya pemadaman dan cepatnya menyebar api.

"Anginnya kencang ke arah utara, dan asap mengarah ke utara (Sumut), "ujar Edwar.

Sementara saat ditanya asap tipis yang terlihat muncul di Pekanbaru Kamis (16/8), menurut Edwar Sanger bukan asap Karhutla melainkan embun.

" Di Jakarta juga cuacanya pagi berembun. Kalau asap belum ada karena jikalau ada asap dibawa angin ke arah utara, "jelas Sanger.

Untuk total semua hotspot di Sumatra mencapai 158.

Selain Riau 121 terpantau di Sumut 7, Sumbar 3, Kepri 3, Babel 17, Lampung 6 dan Jambi 1.

Edwar juga menyebutkan penanganan dari tim Satgas memang tidak pernah berhenti baik itu melalui darat dan udara.

Namun persoalan di lapangan selain kondisi kering juga angin kencang menjadi penyebab susahnya pemadaman dan cepatnya menyebar api.

"Anginnya kencang ke arah utara, dan asap mengarah ke utara (Sumut), "ujar Edwar.

Sementara saat ditanya asap tipis yang terlihat muncul di Pekanbaru Kamis (16/8), menurut Edwar Sanger bukan asap Karhutla melainkan embun.

" Di Jakarta juga cuacanya pagi berembun. Kalau asap belum ada karena jikalau ada asap dibawa angin ke arah utara, "jelas Sanger.

Untuk total semua hotspot di Sumatra mencapai 158.(R06)


 

Listrik Indonesia

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index