Suka-Duka Anggota Damkar Pelalawan Padamkan Karhutla, 'Ngantor' di Hutan, Sebulan Tak Jumpa Anak-Bini

Suka-Duka Anggota Damkar Pelalawan Padamkan Karhutla, 'Ngantor' di Hutan, Sebulan Tak Jumpa Anak-Bini
Anggota Damkar Pelalawan

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM) - Motto "PANTANG PULANG SEBELUM PULANG" betul-betul diterapkan Pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Pelalawan dilapangan. 

Bagaimana tidak, sejak satu bulan belakangan, pasukan penjinak api ini tidak pulang menjenguk anak istri. 

Tazwir Kepala Bidang Damkar Satpol PP Pelalawan, kepada media ini via telepon seluler, Selasa, 2 April 2019, menceritakan suka dukanya memadamkan api di beberapa titik kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kabupaten Pelalawan. 

Ia bersama pasukan penjinak api milik Damkar Satpol PP Pelalawan terpaksa menginap di hutan belatara sejak satu bulan belakangan dengan dilengkapi sejata khas Damkar.

"Ya, satu bulan belakang kami terpaksa 'ngantor' di semak belukar. Tak jauh dari kobaran api yang telah meluluh lantakkan kawasan hutan dan lahan yang telah mencapai ratusan hektar. Hingga 31 april 2019 tim masih bertahan guna padamkan api. Namun, Senin  1 April 2019 kami telah kembali pulang dan hari ini kembali ngator seperti biasanya, sebab kebakaran dibeberapa titik telah berhasil dipadamkan, dan hujan lebat dua hari belakangan ikut membantu kami untuk padamkan api," terangnya.

Menurut Tazwir, suka duka di tengah kobaran api adalah adanya canda gurau saat makan di tengah hutan belantara.

"Ada saja canda tawa anggota, kendati mereka 'bergelut api' di tengah kobaran. Tangan bahkan wajah tak lagi dihiraukan, hitam legam akibat arang, bahkan satu ketika di tengah makan mejelang malam, api tiba-tiba berkobar. Dengan tidak dikomando, mereka berhamburan meninggalkan santapan malam, satu yang terpatri adalah api wajib dipadamkan," imbuhnya.

Lantas apa yang menjadi dukanya memadamkan api, tambah Tazwir, adalah kesulitan medan yang dilalui menuju titik kebakaran bahkan dibatu alat berat mebelah hutan semak belukar.

"Gambut sangat tebal, dan tak jarang anggota terjungkal-lintang pukang menuju lokasi. Kemudian kesulitan mencari cadangan air. Kami harus bikin sumur dulu baru dapat air. Dan banyak lagi duku dan rasa kuran pas dicerikan disini ,"jelasnya.

"Namun Alhamdulillah api telah bisa kami jinakan. Dan kami bisa pulang, kami berdoa tak ada lagi kebakaran," tutupnya. (R09)

Listrik Indonesia

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index