RIAUSKY.COM - Polisi telah memeriksa S terkait kasus pembunuhan Siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven Cahya (18) yang ditusuk pria tak dikenal Rabu (9/1/2019).
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan saat ini polisi telah memeriksa delapan orang saksi, termasuk S.
"S sudah diamankan tapi statusnya sebagai saksi, diamankan di suatu tempat, jadi tim masih bekerja, belum ada yang dibawa kesini," ujarnya Kamis (10/1/2019) seperti dilansir Tribunnews.com.
Saksi-saksi selain S di antaranya yakni ibu kos, teman dekat korban, mantan pacar, juga termasuk saksi yang diamankan di Bandung.
Menurut Hendri, pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap semua dugaan dan kemungkinan yang mengarah pada pelaku pembunuhan.
"Sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan-penyelidikan terhadap dugaan-dugaan atas semua kemungkinan jadi sampai saat ini mohon bersabar anggota kita masih di lapangan dan sampai saat ini kita belum dapat menangkap siapa pelakunya," ungkap Hendri.
Sebelumnya, foto S teman dekat Andriana sempat diposting dan dituduh sebagai pelaku pembunuhan terhadap korban.
Bahkan ia sempat memposting unggahan yang menyatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu mengenai kasus pembunuhan tersebut melalui akun Facebook pribadinya.
Ia juga mengatakan bahwa info yang tersebar di media sosial tersebut adalah tidak benar.
"Ini hoax, saya bisa tuntut anda yang menyebarkan hoax ini. Saya berada d Bandung dari tanggal 3 sampai sekarang. Saya baru tahu kejadiannya sore lewat seorang teman korban. Hubungan dengan korban sudah berhenti sejak lama. Banyak bisa bertanya terlebih dahulu sebelum ngepost. Anda merusak nama baik saya dan saya ingin menyelesaikan dengan baik-baik jadi tolong berhenti sebarkan hoax ini. Saya tidak tahu apa-apa dan d tuduh. Saya harap segera dihapus. Perlu info lebih lanjut tanyakan ke teman dekat dari korban...," tulis S.
Sementara itu dilansir Kompas.com, polisi justru menaruh curiga atas postingan S tersebut.
"Pelaku kan belum ketangkap. Nah, dia itu sempat memposting tulisan di medsosnya untuk mengonter tuduhan bahwa ia telah ditangkap. Justru, di situ jadi titik terang kita untuk masuk," ujar Hendri Fiuser.
Dugaan sementara terkait pembunuhan tersebut dilatarbelakangi dendam dan sakit hati.
"Diduga antara korban dan pelaku pernah dekat, mungkin. Kalau teman dekat masa bunuh-bunuhan sih," kata Hendri.
Dirinya juga mengatakan bahwa pelaku sebenarnya terekam CCTV saat melakukan aksi.
Namun pihaknya mengatakan bahwa dari rekaman CCTV tersebut tidak diketahui jelas wajah pelaku.
"Tapi, berdasarkan keterangan dari teman korban ada yang kenal dengan ciri fisik orang (pelaku) di dalam CCTV itu," tambahnya. (R02)
Listrik Indonesia
