Innallahi, Sandera Indonesia Tewas Dalam Penyergapan Abu Sayyaf di Filipina

Innallahi, Sandera Indonesia Tewas Dalam Penyergapan Abu Sayyaf di Filipina
Pasukan keamanan Filipina berjaga-jaga di sebelah Kendaraan Personel Lapis Baja di Sulu, sebuah provinsi di bagian selatan Filipina, saat mereka bersiap untuk melancarkan operasi terhadap kelompok Abu Sayyaf, 5 September 2016. AFP

RIAUSKY.COM - Seorang sandera Indonesia tewas ketika pasukan keamanan Filipina menyerbu militan Abu Sayaaf di pulau Simisa di provinsi Sulu.

Korban merupakan salah satu dari tiga orang (dua Indonesia, satu Malaysia) yang disandera oleh militan Islam empat bulan.

Ketiganya diidentifikasi sebagai Heri Ardiansyah, 19 tahun, dan Hariadin, 45 tahun, dari Indonesia, serta Jari Abdullah, 34 tahun dari Malaysia.

Orang yang meninggal adalah Hariadin. Sementara Heri dan Jari berhasil diselamatkan. Sayangnya informasi mengenai kematian Hariadin tidak jelas.

Ada laporan yang mengatakan bahwa Hariadin tewas tenggelam saat dia dan para penculiknya berenang ke pulau lain ketika pasukan Filipina melakukan penyergapan pada hari Jumat.

Namun klaim bertentangan diungkapkan oleh juru bicara Komando Mindanao Barat. Dia mengatakan kepada BenarNews bahwa para militan menembak kedua orang Indonesia itu, ketika mereka berusaha melarikan diri.

Sementara itu, pihak berwenang Indonesia mengatakan bahwa sandera Indonesia tewas dalam baku tembak.

"Dia berada dalam posisi dikelilingi oleh tentara dan kelompok-kelompok militan. Dia panik dan melarikan diri," kata Lalu Muhammad Iqbal dari Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dikutip dari BenarNews.

Ketiga sandera itu diambil oleh gerilyawan Abu Sayyaf dari kapal pukat ikan mereka di perairan lepas Sabah timur, dekat rantai pulau Tawi-Tawi Filipina, pada 5 Desember tahun lalu.

Abu Sayyaf yang kecil tapi brutal telah berjanji setia pada Negara Islam (ISIS). (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index