Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Pr

2018 Melambat, BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Riau akan Lebih Baik Tahun Ini

2018 Melambat, BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Riau akan Lebih Baik Tahun Ini
Kegiatan Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Riau Selasa (30/4/19) di Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Bank Indonesia mencatat adanya perlambatan perekonomian Riau pada triwulan IV 2018, dimana tumbuh melambat dari 2,94% (yoy) pada triwulan III 2018 menjadi 1,28% (yoy). Namun demikian, tahun ini kondisinya akan lebih baik.

Hal ini diungkapkan Kepala BI Riau Decymus diwakili Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau, Irwan Mulawarman di acara Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Riau Selasa (30/4/19) di Pekanbaru.

"Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi tanpa migas, pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar 2,74% (yoy), melambat dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 4,74% (yoy)," sebutnya. 

Namun demikian, melihat perkembangan terkini, Irwan optimis tahun 2019 ini kondisinya akan lebih baik dari tahun lalu.

"Perkembangan berbagai indikator ekonomi terkini megindikasikan adanya peningkatan kinerja ekonomi Riau triwulan I 2019 yang diperkirakan akan tumbuh di kisaran 1,50-2,00 % (yoy), sedikit meningkat dibandingkan triwulan IV 2018. Peningkatan utamanya diperkirakan bersumber dari kenaikan konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor luar negeri," jelasnya.

Perlambatan Tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera yang sebesar 4,46% (yoy) pada triwulan IV 2018, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu sebesar 4,71% (yoy).

Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat sedikit meningkat dari 5,17% (yoy) pada triwulan III 2018 menjadi 5,18% (yoy) pada triwulan IV 2018.

Ia menjelaskan perlambatan dari sisi penggunaan terutama bersumber dari menurunnya pertumbuhan konsumsi pemerintah dan ekspor, serta melambatnya investasi. 

Sementara itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi dari sisi sektoral pada triwulan IV 2018 bersumber dari sektor pertanian, industri pengolahan, dan konstruksi.

Tak hanya di triwulan I, perkembangan ekonomi Riau pada triwulan II 2019 diperkirakan tumbuh pada kisaran 2,30 2,80% (yoy), meningkat dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I 2019. 

"Peningkatan diperkirakan berasal dari konsumsi RT, konsumsi LNPRT, konsumsi pemerintah, dan net ekspor. Konsumsi RT diperkirakan meningkat
seiring dengan banyaknya hari raya keagamaan termasuk puasa dan Idul Fitri yang secara historis mendorong konsumsi masyarakat. 

"Konsumsi LNPRT diperkirakan meningkat pesat seiring peningkatan aktivitas politik dengan adanya Pilpres dan Pileg yang diselenggarakan bersamaan pada April 2019."

Konsumsi Pemerintah pada triwulan II 2019 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan I 2019 seiring dengan pembayaran THR dan gaji ke-
13 PNS.  

Secara keseluruhan tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Riau diperkirakan berada pada kisaran 2,20 2,70 % (yoy) jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2018.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Riau untuk keseluruhan 2019 diperkirakan, bersumber dari meningkatnya konsumsi LNPRT, belanja pemerintah, dan net ekspor. Dari sisi sektoral, sektor pertanian dan sektor industri pengolahan diperkirakan menjadi pendorong utama meningkatnya ekonomi Riau untuk keseluruhan 2019. 

Nah, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai dengan diperkirakan, maka stakeholder di Riau harus melakukan sejumlah terobosan terutama mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Diantaranya melalui eningkatan alokasi belanja modal, terutama infrastruktur, yang dimonitor dan dievaluasi secara intensif.

"Mendorong kerjasama dengan masyarakat/asosiasi usaha di bidang pariwisata untuk mengembangkan berbagai kegiatan/event dan paket wisata berbasis alam/perkebunan yang tidak terlalu membutuhkan usaha yang begitu besar (low hanging fruit), seperti wisata petik durian asli Bangkinang/Bengkalis, wisata persawahan di Bungaraya, wisata edukasi perkebunan sawit, karet dan lainnya"

Dan yang sangat penting harus adanya upaya percepatan proyek pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, kelistrikan, pelabuhan, serta pengembangan kawasan industri yang sinergis dan terarah dengan pengembangan sektor prioritas di provinsi Riau. 

"Lalu perlunya penyusunan roadmap hilirisasi produk berbasis minyak kelapa sawit sebagai pedoman jangka panjang kebijakan daerah dalam mengembangkan industri hilir berbasis kelapa sawit. Jika dimungkinkan, roadmap tersebut dapat menjadi pelengkap RPJMD ataupun RPJPD," Pungkasnya. (R02)

Listrik Indonesia

#Bank Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index