RIAUSKY.COM - Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menanggapi momen berjabat tangan antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Indonesia ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata di tengah prosesi pemakaman istri SBY, Ani Yudhoyono, Minggu (2/6/2019).
Lewat Twitternya @faizalassegaf, Faizal mengatakan kalau kematian merupakan momen penyambung tali silaturahmi bagi mereka yang masih hidup.
"Rasa kebersamaan, cinta kasih dan kemanusiaan adalah fitrah manusia. Jangan karena kalah Pilpres lantas ngotot dan buat keonaran, toh semua itu hanyalah sesaat, kelak sirna bersama kematian," ujarnya seperti dikutip dari AKURAT.CO, Senin (3/6/2019).
Meski demikian, PDIP membantah adanya dendam politik antara Megawati dan SBY. "Pertemuan tersebut menunjukkan bahwa narasi yang sering berkembang di luar, bahwa ada dendam politik karena rivalitas kontestasi di masa lalu, tidaklah benar sebagaimana sering kami sampaikan," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Minggu (2/6/2019).
Seperti diketahui, Ani Yudhoyono wafat pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 di National University Hospital, Singapura. Putri dari mantan Panglima Kodam Cenderawasih Sarwo Edhie Wibowo itu divonis mengidap kanker darah sejak empat bulan lalu.
Kondisi Ani Yudhoyono sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari. Namun setelah itu, kondisi Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang ICU hingga dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Ibu Negara ke-6 RI Ani Yudhoyono ini juga dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Lokasi makam ditetapkan di Blok M Nomor 129. Setelah makam Ani Yudhoyono, ada makam Sadarmi Besari (Ainun) dan makam Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. (R03)
Listrik Indonesia
