TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.
Dalam melaksanakan tugas, tentunya sangat diperlukan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KSOP, khususnya dalam hal patroli kelautan.
Dimana, patroli kelautan kapal ini selain memerlukan kapal patroli, hal yang paling mendasar adalah petugas yang melakukan patroli itu sendiri.
Kepala Sub-Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Suprianto ketika ditemui di ruangannya, Selasa (12/1) pagi, mengungkapkan bahwa petugas patroli untuk KSOP Tembilahan masih kekurangan petugas patroli.
"Untuk pelaksanan patroli kami mengerahkan kapal patroli yang berjumlah 1 buah dan 3 orang petugas patroli. Dalam hal prasarana patroli berupa kapal tidak ada masalah, masih bisa terakomodir. Tapi, untuk masalah personel petugas patroli memang tidak memadai, sampai saat ini, kami masih mempekerjakan pegawai harian lepas sebagai petugas patroli", ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tembilahan, Rudolf Antony Ma'ail, ST, MTL yang ditemui di ruangannya, Selasa (12/1/2016) pagi, membenarkan perihal ini. Dan dia berharap bisa secepatnya mendapatkan tambahan personel petugas patroli.
Selain itu, awak media juga menanyakan perihal pelanggaran-pelanggaran batas laut yang pernah terjadi kepada Kepala KSOP, dan dia mengatakan selama ini belum pernah terjadi pelanggaran batas laut.
"Terkait pelanggaran batas laut, selama ini belum pernah terjadi dalam DLKr (Daerah Lingkungan Kerja) dan DLKp (Daerah Lingkungan Kepentingan) kami. Hanya saja, masih terdapat kerancuan untuk batas administratif di daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan daerah Inhu (Indragiri Hulu)", tegasnya. (R16)
Listrik Indonesia
