Istri Minta Tim SAR Setop Cari Jasad Suaminya Usai Mimpi Didatangi 'Roh' yang Ngaku Jasadnya Hancur dan Tak Mungkin Ditemukan

Istri Minta Tim SAR Setop Cari Jasad Suaminya Usai Mimpi Didatangi 'Roh' yang Ngaku Jasadnya Hancur dan Tak Mungkin Ditemukan
Rusda, istri La Ode Arham, menandatangani surat pernyataan pemberhentian pencarian korban hilang di hadapan anggota SAR Ambon, Sabtu (20/7). (Foto: istimewa)

RIAUSKY.COM - Tim SAR Ambon menghentikan proses pencarian La Ode Arhan (48), korban yang jatuh dari KM Tidar. Upaya tersebut terpaksa dihentikan usai istri korban, Rusda (43), mengaku roh sang suami mendatanginya lewat mimpi.

Pihak keluarga korban lalu menghubungi tim SAR agar pencaraian korban disudahi. Rusda mengaku, dalam mimpinya, 'roh' sang suami mengatakan jasadnya telah hancur, sehingga tak bisa ditemukan lagi. 

"Kita menerima info dari istri korban, Ibu Rusda, via telepon. Istri korban minta agar dihentikan saja pencarian dengan alasan bahwa semalam 'roh' korban datang dalam tidurnya kalau korban sudah hancur dan tidak mungkin ditemukan lagi," kata Kepala SAR Ambon, Muslimin, mengutip perkataan Rusda, Sabtu (20/7).

Akhirnya, atas permintaan keluarga korban tersebut, tim bersepakat untuk menghentikan pencarian pada pukul 14.00 WIT.

"Dengan demikian, maka tim rescue gabungan beserta unsur potensi SAR telah selesai." Ungkapnya.  

Diketahui, Arham terjatuh dari atas kapal KM Tidar rute Namlea-Ambon pada Senin (15/7). Ia terjatuh saat bermaksud menolong salah seorang penumpang yang ingin melompat. Penumpang itu diduga depresi. 

Upaya Arham sempat berhasil. Bahkan, keduanya hendak turun dan masuk ke bagian dalam kapal. Namun karena tubuh korban lebih besar, pegangan tangan Arham jadi tak mampu mengangkat tubuh korban, sehingga keduanya terjatuh lagi ke laut.

“Dari hasil penyelidikan petugas Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan petugas Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), beberapa orang saksi yang korban diduga depresi membuka pakaian, dia diduga depresi karena ingin melompat ke laut,” kata Kepala Pelni Cabang Ambon, Rudy Pentury seperti dikutip dari Kumparan.com.

Menurut Rudy, La Amali berhasil ditemukan mengapung dalam kondisi tak bernyawa setelah tiga jam pencarian. Ia sempat dievakuasi di ruang medis dek 7 KM Tidar. 

“Kapten kapal mengambil keputusan  untuk mencari, namun hanya satu orang yang berhasil ditemukan,” katanya. 

Sesuai permintaan keluarga, jenazah La Amuli diturunkan di Pelabuhan Ambon dan akan ditebangkan kembali ke desa asalnya, Bau-Bau, SuLawesi Tenggara.

“Korban didampingi dua orang keluarga, diturunkan di pelabuhan, kami pastikan mereka akan dapat biaya pemulangan jenazah dan asuransi penumpang,” tuturnya. 

Akibat peristiwa itu, jadwal kedatangan KM Tidar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon molor dari pukul 15.00 WIT hingga pukul 20.00 WIT dan kembali berangkat pukul 23.45 menuju Kota Tual. (R01)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index