Omongan Prabowo ke Sakti 'Kamu yang Kerja, Aku yang Tidur', Guyonan atau Sindiran?

Omongan Prabowo ke Sakti 'Kamu yang Kerja, Aku yang Tidur', Guyonan atau Sindiran?
Prabowo Subianto salami dan peluk Wamenhan Sakti Wahyu (Andhika-detikcom)

RIAUSKY.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subainto tidak nyaman dengan keberadaan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) yang dijabat oleh Sakti Wahyu Trenggono.

Selain pebisnis, Trenggono juga diketahui adalah mantan Bendahara Umum Tim Kempanye Nasional (TKN) Joko Wododo-Maruf Amin pada Pilpres 2019.

"Kata-kata Prabowo kepada Trenggono 'kamu yang kerja, aku yang tidur' adalah bentuk sindiran dan kekecewaan kepada Jokowi termasuk Trenggono sendiri," kata pengamat politik Ujang Komarudin saat dihubungi redaksi, Senin (28/10).

Jelas Ujang, ada dua motif politik kenapa Jokowi menempatkan Trenggono mendampingi Prabowo. Pertama, Trenggono dipasang untuk mengawasi gerak-gerik Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Kedua, Trenggono ditunjuk jadi Wamenhan dikhawatirkan akan ikut cawe-caweaan main proyek. Diketahui, anggaran Kemenhan adalah salah satu yang terbesar. Dalam Rancangan APBN tahun 2020, Kemenhan mendapat alokasi sebesar Rp. 127,4 triliun.

"Trenggono ini adalah pengusaha, mantan bendara tim, banyak keluar uang. Saya khawatir dia ingin cari proyek," ujar Ujang.

Sebenarnya, lanjut Ujang menganalisa, Prabowo tidak masalah dengan posisi wakil menteri, asalkan sosoknya punya keahlian di bidang pertahanan.

Jadi, penempatan Trenggono menempel Prabowo jelas untuk mengawasi sang kompetitor. "Ini yang disebut saling mengawasi dan saling mengunci," ucapnya.

Namun demikian, masih menurut Ujang, disinilah tantangan buat Prabowo. Harus tetap bisa bekerja profesional di tengah ketidaknyaman.

"Politik itu penuh intrik, politik itu tidak mungkin mulus. Inilah tantangan buat Prabowo, jangan terpancing, harus tetap bekerja profesional untuk rakyat dan bangsa," tutup Ujang. 

Sementara itu pengamat politik dari Univetsitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut mungkin juga itu ungkapan satire Prabowo karena Wamenhan (Trenggono) tidak sesuai dengan keahliannya," kata Adi.

Kendati demikian, Adi menilai bahwa masih banyak tafsiran lain atas guyonan Prabowo terhadap Wakilnya di RI 22 itu. "Banyak tafsir," ujar Adi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menilai ada maksud lain selain satire Prabowo terhadap Trenggono. Menurutnya, bisa saja Prabowo berusaha mencairkan suasana agar cair antara dia dengan koleganya di Kemenhan.

"Kemungkinan itu ice breaking saja untuk mencairkan suasana biar tidak tegang," kata Adi.

Lebih jauh, Adi mengatakan bahwa semua pejabat stuktural negara harus tetap didukung oleh masyarakat dengan caranya masing-masing apakah melalui kritik yang konstruktif maupun dukungan moral untuk kemajuan negara.

"Yag jelas kita dukung Kementerian Pertahanan makin maju dan kompetitif," pungkasnya. (R01)

Sumber: Kantor Berita Politik RMOL

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index