Survei PISA: Pelajar China Paling Cerdas Sedunia, Performa Indonesia Malah Turun

Survei PISA: Pelajar China Paling Cerdas Sedunia, Performa Indonesia Malah Turun
Dari hasil survei PISA 2018, pelajar China punya performa terbaik dibandingkan negara lainnya | South China Morning Post

RIAUSKY.COM - Berdasarkan survei terbaru Program Penilaian Siswa Internasional (PISA), siswa di sekolah China daratan merupakan pelajar paling cerdas sedunia.

Dalam hasil penelitian yang dirilis Selasa (3/12), Negeri Tirai Bambu itu berada di peringkat teratas, mengalahkan Singapura dan Hong Kong.

Dilansir dari South China Morning Post, survei tersebut dilakukan dengan menilai performa pelajar usia 15 tahun dalam bidang sains, matematika, dan membaca di 79 negara. 
Dari 4 kota yang disurvei, meliputi Beijing, Shanghai, Jiangsu, dan Zheijang, Negeri Tirai Bambu ini berhasil meraih 590 poin dalam sains, 591 poin dalam matematika, dan 555 poin dalam membaca.

Perolehan tersebut berhasil mengalahkan Singapura yang sempat duduk di peringkat pertama pada survei 2015. Tetangga Indonesia ini pun harus puas di posisi kedua. 
Sementara itu, Hong Kong yang sedang memberontak dari China berada di peringkat ke-4 dalam matematika dan membaca, serta peringkat ke-9 dalam sains.

"Yang membuat prestasi pelajar China itu lebih luar biasa adalah pendapatan keempat kota tersebut jauh di bawah rata-rata. Padahal, kualitas sekolah di masa sekarang akan menguatkan perekonomian di masa depan," ungkap Angel Gurria, sekretaris jenderal Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Sementara itu, Indonesia mengalami penurunan performa dalam laporan PISA 2018 ini. Kemampuan membaca yang sebelumnya meraih 397 poin, kini hanya 371 poin. Bidang matematika yang sebelumnya meraih 386 poin, sekarang hanya meraih 379 poin. Demikian dengan bidang sains, poin yang diraih hanya 396 meski sebelumnya meraih 403 poin.

Penurunan ini ternyata disebabkan semakin banyak anak Indonesia yang mau masuk sekolah. Pada tahun 2003, sampel PISA hanya mencakup 46 persen anak usia 15 tahun, sedangkan pada 2018 ada 85 persen siswa yang tercakup.

Sudah sewajarnya siswa yang sedari awal mengenyam pendidikan di bangku sekolah lebih kuat dibandingkan mereka yang baru bergabung dengan sistem pendidikan di sekolah. (R01)

Sumber: Akurat.co

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index