Bicara Soal Pajak, Sri Mulyani: Jangan Jadi Preman, Tak Bisa Seenaknya ke Perusahaan Minta Bayar Pajak

Bicara Soal Pajak, Sri Mulyani: Jangan Jadi Preman, Tak Bisa Seenaknya ke Perusahaan Minta Bayar Pajak
Sri Mulyani/Net

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Ada pesan menarik disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan ceramah umum di depan CPNS Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lulusan STAN. 

Salah satu pesan Sri Mulyani adalah bersikap adil dalam memungut pajak.

Mulanya, dia mengingatkan bahwa Kementerian Keuangan bertugas sebagai pengelola keuangan negara. Dia menyebut dalam mengelola uang negara ada tiga hal penting, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Dia melanjutkan di sektor pendapatan, selama ini negara bertumpu pada pungutan pajak dan bea cukai.

"Ini adalah keluarga yang kelola keuangan negara. Kita kumpulkan rupiah per rupiah dari wajib pajak dan dunia usaha, lalu cukai," kata Sri Mulyani dalam orientasi CPNS Kemenkeu lulusan PKN STAN di Gedung Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Dia mengingatkan ada yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan pajak, yaitu aturan berlaku dan jangan asal main kenakan pajak.

"Tidak bisa seenaknya ke perusahaan minta bayar pajak. Ada rambu-rambunya, aturannya dan etikanya. Yang masuk di wajib pajak dan bea cukai yang lewat lalu lalang depan kita nggak boleh kita langsung pajaki. Itu namanya preman," pungkas Sri Mulyani.

"Kita lakukan berdasarkan aturan, jangan jadi preman," tegasnya.

Sri Mulyani juga sempat memberikan selamat kepada lulusan yang hadir. Dia pun berpesan jangan sampai para lulusan yang jadi pegawai Kemenkeu menyia-nyiakan kesempatan menjadi pegawai Kemenkeu.

"Saya ingin sampaikan selamat kepada anda semua, pertama dalam kehidupan singkat anda capai sesuatu yang berarti. Saya ingin sampaikan anda semua melalui proses yang telah anda raih dari kerja keras, jangan sampai ini yang udah jadi bekal masuk Kementerian Keuangan disia-siakan," ucap Sri Mulyani. (R02)

Sumber: Detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index