PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ini benar-benar sebuah ironi. Di Negeri kaya seperti Riau, ternyata ada puluhan warganya yang menderita gizi buruk. Lebih tragis lagi, tujuh orang diantaranya harus meregang nyawa.
Pemprov Riau melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau menemukan 89 kasus balita gizi buruk sepanjang tahun 2015 dan tujuh orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril, kasus gizi buruk muncul antara lain akibat penyertaan penyakit bawaan lahir seperti jantung, cacat lahir otomatis karena sakit, tertular virus HIV dan tertular TBC dari orang tuanya.
"Penyebab lain kasus gizi buruk tersebar pada 11 kabupaten dan kota itu adalah di Riau adalah anak menderita cacingan serta prilaku orang tua yang tidak memahami asupan gizi yang baik bagi anaknya," jelas Andra.
Prilaku orang tua yang tidak memahami asupan gizi yang baik bagi anaknya, serta anak yang mengalami cacingan karena orang tua anak berasal dari keluarga tidak mampu.
"Penyebab lainnya kasus gizi buruk di Riau adalah sanitasi yang jelek serta rendahnya kepedulian dan pengetahuan masyarakat terhadap pemberian asupan gizi yang baik bagi balita mereka," katanya.
Balita gizi buruk di Riau sepanjang tahun 2015 tercatat sebanyak 89 kasus atau mengalami penurunan sebanyak 34 kasus dibandingkan dengan temuan sepanjang 2014 yang tercatat sebanyak 123 kasus. Balita gizi buruk yang meninggal dunia pada tahun 2014, tercatat sebanyak delapan orang.
Penurunan kasus terjadi lebih akibat pro aktifnya petugas kesehatan mendata balita gizi buruk, dan memberikan penyuluhan pada orang tua tentang pemberian makanan bergizi pada balita mereka. (R02)
Listrik Indonesia