Perkenalkan! Ini Pete Buttigieg, Capres Termuda di AS, Pintar, Kuasai 8 Bahasa, Tapi Dia Homo

Perkenalkan! Ini Pete Buttigieg, Capres Termuda di AS, Pintar, Kuasai 8 Bahasa, Tapi Dia Homo
Pete Buttigieg | Medium

RIAUSKY.COM - Soal debat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat pastilah tidak terlepas dari sosok Pete Buttigieg. Bagaimana tidak, Buttigieg adalah salah satu kandidat Demokrat yang tidak bisa dimungkiri sukses menyedot perhatian warga dunia lantaran orientasi seksualnya.

Diketahui sebagai seorang homoseksual, Buttigieg pun resmi menjadi capres Gay kedua setelah Fred Karger (Republik) sekaligus yang pertama dari tubuh Partai Demokrat. 

Namun, terlepas dari identitasnya ini, Buttigieg ternyata juga menyimpan banyak fakta menarik terkait dengan prestasi hingga sepak terjangnya dalam dunia politik AS.

Dilansir dari AKURAT.CO, berikut beberapa fakta menarik Peter Paul Montgomery Buttigieg.

1. Capres termuda dalam pemilihan umum (Pemilu) AS 2020

Lahir di South Bend, Indiana pada 19 Januari 1982, bulan ini, Buttigieg genap berusia 38 tahun. Dengan umur yang masih berada di bawah 40 tahun, Buttigieg langsung menjadi capres termuda dari para kandidat Partai Demokrat.

Tidak hanya itu, Buttigieg tampaknya juga menjadi capres AS termuda dalam Pemilu AS 2020. Pasalnya, dari tubuh Partai Republik sendiri, laporan terakhir masih menunjukkan calon terkuat dipegang oleh Donald Trump (73), serta dua rekannya Mark Sanford (59) atau Joe Walsh (57).

2. Lahir dari keluarga berpendidikan tinggi

Tidak hanya lahir dari seorang imigran Malta, Buttigieg ternyata memiliki latar belakang keluarga dengan tingkat akademis yang tinggi. Kedua orang tua Buttigieg adalah profesor kawakan di perguruan tinggi Katolik Roma terkemuka di AS, Universitas Notre Dame.

Ayah Buttigieg, Josep Buttigieg diketahui adalah profesor sastra Inggris yang sudah mengajar di Universitas Notre Dame selama hampir 30 tahun. Sama seperti suaminya, ibu Buttigieg, Jennifer juga sempat menjabat sebagai ahli bahasa sekaligus profesor Universitas Notre Dame selama hampir tiga dekade.

3. Alumni Harvard hingga Oxford

Menuruni kedua orang tuanya, Buttigieg sudah unggul secara akademis sejak kecil. Karena pandai di sekolah, Buttigieg sampai dipasrahi sebagai pembawa pidato perpisahan di sekolah menengahnya.

Selepas dari sekolah menengah, Buttigieg bahkan sukses tembus penerimaan mahasiswa jurusan sejarah dan sastra di Universitas Harvard. Setelah lulus dari Harvard pada 2004, Buttigieg juga diketahui mendapatkan beasiswa bergengsi dari Universitas Oxford, Rhodes Scholar.

Dari beasiswa itulah, Buttigieg akhirnya menambah gelar sarjananya dalam bidang filsafat, politik dan ekonomi dari Oxford.

4. Mantan letnan militer, direktur perusahaan konsultan, hingga wali kota

Meski tergolong masih 'hijau' dibandingkan para lawan Demokratnya, Buttigieg ternyata memiliki karier yang cukup cemerlang dalam politik, konsultasi hingga militer. 

Tidak main-main, alumni Oxford dan Harvard ini setidaknya pernah menjadi mantan perwira intelijen di Cadangan Angkatan Laut hingga meraih posisi letnan.

Selain itu, Buttigieg juga tercatat pernah wara-wari menjadi konsultan hingga direktur di berbagai perusahaan konsultan terkemuka dunia, termasuk DC Post hingga McKinsey & Company. 

Tidak hanya itu, Buttigieg sebenarnya juga sudah mulai terlibat dalam politik di tingkat negara bagian selama kuliah hingga kerap menjadi bagian dari tim kampanye kepresidenan, seperti Jill Long Thompson, Joe Donnelly, hingga John Kerry.

Pun, sebelum akhirnya masuk dalam jajaran capres Demokrat, Buttigieg pernah menjabat sebagai wali kota South Bend, Indiana hingga dua periode lamanya (2012-2020). Bahkan, dengan usia yang masih 29 tahun, Buttigieg kala itu dinobatkan menjadi wali kota South Bend termuda sepanjang sejarah.

5. Mahir main alat musik hingga kuasai 8 bahasa

Tidak hanya mahir bermain piano serta gitar, Buttigieg ternyata juga menguasau berbagai bahasa. Sebagai seorang poliglot, Buttigieg bahkan dilaporkan menguasai 8 bahasa, yaitu Inggris, Italia, Malta, Spanyol, Persia, Arab, Prancis, hingga Norwegia. Bahkan, khusus bahasa Norwegia, Buttigieg diketahui belajar secara otodidak.

Barulah, pada bulan Desember 2017, Buttigieg akhirnya mengumumkan pertunangannya dengan seorang guru sekolah menengah pertama Motessori Academy, Chasten Glezman. 

Dari pemberitaan, Buttigieg dilaporkan bertemu dengan kekasihnya tersebut lewat sebuah aplikasi kencan, Engsel. Kemudian, pada 16 Juni 2018, keduanya akhirnya melangsungkan pernikahan dalam sebuah upacara pribadi di Katedral St. James di South Bend.

Wah, ternyata capres dari Partai Demokrat ini cerdas serta memiliki banyak prestasi ya. Bukan tidak mungkin jika Buttigieg nantinya akan menjadi presiden Gay AS pertama. (R02)

Sumber: Akurat.co

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index