CATATAN KECIL SATU TAHUN KEPEMIMPINAN SYAMSUAR - EDY NASUTION

CATATAN KECIL SATU TAHUN KEPEMIMPINAN SYAMSUAR - EDY NASUTION
Syamsuar dan Edy Natar Nasution

Hari ini tanggal 20 Februari 2020 adalah persis satu tahun kepemimpinan pasangan Gubernur Syamsuar  & Wakil Gubernur Edy Nasution (Syam-Edy) di pucuk pemerintahan Provinsi Riau.

Waktu satu tahun memang momentum strategis untuk melakukan evaluasi, tapi sama sekali tidak tepat dijadikan tolak ukur untuk menilai berhasil atau gagalnya kepemimpinan duet Syam-Edy.

Setahun kepemimpinan Syam-Edy memang belum kita lihat perubahan signifikan dan berjalan relatif "biasa-biasa saja", karena ini adalah sepenuhnya masa konsolidasi dimana Syam-Edy harus melewati masa transisi dan meletakkan pondasi kepemimpinannya.

Jika kita merujuk kepada teori manajemen modern, maka lima tahun periodisasi pemerintahan dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu: "masa konsolidasi" (tahun ke-1), "masa stabilisasi" (tahun ke-2 & ke-3) dan "masa ekspansi" (tahun ke-4 & ke-5).

Masa konsolidasi pemerintahan Syam - Edy  cukup tergangggu, setidaknya karena tiga hal:

1. APBD 2019 sepenuhnya disusun oleh pemerintah sebelumnya, sehingga tidak serta-merta _matching_ dengan visi-misi Syam-Edy;

2. Struktur birokrasi yang belum selaras dan sepenuhnya mendukung kinerja Syam-Edy, cukup lambat untuk bisa dilakukan reposisi, sehingga kesannya dalam bekerja kurang mendapat dukungan struktural dan jadi kehilangan momentum-momentum;

3. Fokus kerja Syam-Edy yang terganggu oleh berbagai persoalan yang sangat menguras energi dan menyita waktu relatif lama, antara lain persoalan Karhutla yang berbulan-bulan menimpa Riau;

Waktu setahun ini masih sangat singkat bagi Syam-Edy untuk menunaikan janji politik kampanyenya, karena ini baru masa konsolidasi, meletakkan pondasi, menyusun tim kerja birokrasi dan pembenahan di sana-sini. Saya kira Beliau berdua telah bekerja cukup keras, beraktivitas siang-malam, bahkan pada hari-hari libur.

Salah satu persoalan krusial yang sudah mulai direalisasikan adalah program pendidikan gratis sampai tingkat SLTA, walaupun belum bisa sepenuhnya diterapkan karena masih ada kendala lapangan;

Sebagaimana kita ketahui, baru saja dalam Rapat Forkompida Gubri Syamsuar menyampaikan lima program unggulan (di bidang industri, pertanian, pariwisata, infrastruktur dan sumber daya manusia) yang menjadi prioritas akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Pemprov Riau juga baru saja menggelar Forum Konsultasi Publik RKPD 2021 yang menjabarkan secara detail program unggulan dan prioritas tahun 2021. Hal ini berarti Pemprov tetap dalam tataran optimis untuk merealisasikan program-program unggulan dan prioritas pada tahun ini dan tahun mendatang.

 

Masukan kami untuk kepemimpinan Syam-Edy ke depan:

a. Memasuki tahun ke-2, pasangan Syam-Edy harus meningkatkan _"speed"_ kerja dan mengakhiri "masa konsolidasi" dan segera masuk ke "masa stabilisasi" segera realisasikan program-program kerja khususnya program unggulan dan prioritas. 

b. Fokus kepada peningkatan kinerja dan menghindari hal-hal yang dapat mengalihkan fokus dan dapat menguras energi yang tidak perlu atau kontraproduktif. Jangan sampai kembali kehilangan momentum-momentum penting dan strategis;

c. Agar kinerja maksimal dan efektif, ke depannya Gubri dan Wagubri disarankan sebaiknya dapat lebih berbagi peran. Gubri bisa lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat _outward looking_, sedangkan Wagubri bisa lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat _inward looking_.

Bagaimanapun plus minusnya, jika kita memang cinta Riau, mari sama-sama kita dukung kepemimpinan Syam-Edy untuk mewujudkan #Membangun #Riau #Lebih #Baik, dalam kapasitas apa pun yang kita punyai. Termasuk memberikan saran-saran yang konstruktif, produktif dan kritis obyektif. Salam. ***

Sumber:

*T. Zulmizan F. Assagaff,*

*Sekretaris DPW PAN Prov. Riau/*

*Ketua Harian Koalisi Riau Bersatu (KARIB) Gabungan Parpol Pengusung Syam-Edy Pilgubri 2018.*

#TetapIstiqomahMembangunRiauLebihBaik

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index