Rupiah Tembus Rp16.000, Kata Rizal Ramli, Tim Ekonomi Jokowi Payah

Rupiah Tembus Rp16.000, Kata Rizal Ramli, Tim Ekonomi Jokowi Payah
Rizal Ramli dan Joko Widodo. Foto: tribunnews.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)-  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. 

Tercatat hari ini, nilai tukar rupiah anjlok pada kisaran Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada Kamis (19/3/2020), US$ 1 dibanderol Rp 15.280 kala pembukaan pasar spot. 
Terkait situasi mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli kembali mengungkapkan kekesalannya terhadap tim ekonomi Jokowi yang dianggapnya hanya pembisik angin surga. 

''Rp akhirnya jebol juga Rp16.000/$. Tim ekonomi @jokowi memang payah. Folded handsSudah diingetkan potensi krisis sejak 1,5 tahun yll & alternatif2 solusi, keminter & jumawa padahal tidak punya tranck record ‘turn around’ makro ataupun korporasi. Yg ada pembisik2 angin sorga,'' cuit Rizal Ramli di akun twitternya  sembari menampilkan tangkapan layar nilai tukar rupiah yang sudah menyentuh angka Rp16.099.

Dikatakan dia lagi calam cuitan lainnya, ''Walaupun BI sudah intervensi, Rp tetap jebol Ro16.000. Intervensi akan sangat mahal & nyaris sia2 bagaikan buang garam kelaut, kecuali ada dukungan kebijakan fiskal dan terobosan sektor riel,'' kata dia. 

Dijelaskan Rizal, nilai tukar Rupiah yang jebol hingga  Rp16.000/$, akan spiral. Karena komponen impor besar utk kebutuhan dalam negeri. 

''Rupiah jebol Rp16.000/$, akan spiral. Karena komponen impor besar utk kebutuhan dalam negeri (Pidato Trisakti & Nawacita, tapi kebijakan gila-impor dan pro rent seekers), harga2 kebutuhan rakyat akan naik + panic buying. Presiden 
@jokowi where are you ?? Are you there ?'' ungkap Rizal lagi. 

Dalam dialog di Indonesia Lawyers Club bertema Lock Down Corona Virus pada 18 Maret 2020 lalu, Rizal mengingatkan pemerintah tentang nilai rupiah yang bakal anjlok.

sempat mengingatkan pemerintahan Joko Widodo untuk menghentikan pengerjaan proyek-proyek skala besar dan memprioritaskan pada tiga hal penting saat ini, yakni, kesehatan, peningkatan daya beli masyarakat dan makanan.

Presiden Jokowi, sebut Rizal harus menghentikan proyek-proyek besar ini. Nanti kalau sudah bagus, dilaksanakan lagi tak apa. 

Rizal juga mengingatkan agar pemerintah untuk tidak melakukan makro pumping. ''Kalau kita main pompa-pompa begitu, buang air kelaut saja. Kalau tidak ada perbaikan fundamental, itu sama dengan baung air kelaut,'' kata dia.(R04)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index