Gawat! Ribuan Ubur-ubur 'Serang' PLTU di Paiton, PLN Bilang Begini

Gawat! Ribuan Ubur-ubur 'Serang' PLTU di Paiton, PLN Bilang Begini
Ribuan ubur-ubur menyerang PLTU di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (25/4/2020) | Dokumen PT PLN (Persero)

RIAUSKY.COM - Tiba-tiba saja, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, k diserbu oleh ribuan Ubur-Ubur pada Sabtu, 25 April 2020, pekan lalu. 

Dilansir dari unggahan akun Instagram resmi milik PT PLN (Persero), @pln_id, Ubur-Ubur tersebut mendatangi PLTU Paiton 1 dan 2.

"Malam minggu kemarin PLN mendapat kunjungan dari tamu tak diundang yaitu ribuan Ubur-Ubur tepatnya di PLTU Paiton 1 dan 2 yang dikelola oleh anak usaha PLN, PT PJB," bunyi keterangan unggahan @pln_id, Jumat (29/4/2020).

Kendati demikian, serangan ribuan Ubur-Ubur tersebut tak mengganggu aliran listrik. Hal ini dikarenakan pihak PLN telah mempersiapkan langkah penanganan pada pembangkit listrik tersebut. 

Selain itu, kunjungan para Ubur-Ubur ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya, PLTU Paiton juga sempat disambangi oleh ribuan Ubur-Ubur pada tahun 2016 lalu.

"Berbeda dengan kunjungan pada tahun 2016, kali ini PT PJB telah mempersiapkan langkah penanganan untuk menjaga keberlangsungan penyediaan listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 800 MW ini tidak terganggu," bunyi keterangan unggahan akun @pln_id, sebagaimana diwartakan Akurat.co.

Menurut General Manager PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1 dan 2 Mustofa Abdillah, seperti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/4), PLN tidak semena-mena dalam mengatasi serangan tersebut. 

Pihaknya pun menggunakan metode yang ramah lingkungan. Sehingga, biota laut tersebut tetap aman dan tidak mengganggu mesin pembangkit listrik.

Adapun metode yang dilakukan ialah menggunakan tiga lapis jaring-jaring. Selain itu, pihak pengelola PLTU juga turut menggandeng para nelayan alam penanganan Ubur-Ubur di Paiton 1 dan 2.

Dilansir dari Antara, untuk mengatasi serangan ribuan Ubur-Ubur tersebut, pihak PLTU dibutuhkan waktu selama 24 jam dengan menggunakan tujuh perahu dan 15 personel petugas.

Peristiwa tersebut tentu bukanlah hal yang mudah. Namun, pihak PLN tetap menghadapinya dengan sepenuh hati demi listrik yang tetap terjaga.

"Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan Ubur-Ubur ini terjadi pada saat Pandemi COVID-19 dan di tengah bulan Ramadan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengatasi kejadian ini dengan sepenuh hati," tulis akun @pln_id. (R01)

Sumber: Akurat.co, Antara

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index