Dukung Ekonomi Rakyat di Tengah Pandemi Covid, Pemkab Siak Alokasikan Lahan 500 Hektar untuk Budidaya Tanam Ketela dan Singkong

Dukung Ekonomi Rakyat di Tengah Pandemi Covid, Pemkab Siak  Alokasikan  Lahan 500 Hektar untuk Budidaya Tanam Ketela dan Singkong
Bupati Siak Alfedri saat meninjau lahan yang diperuntukkan bagi masyarakat di Sungai Berbari, Kecamatan Pusako.

SIAK (RIAUSKY.COM) - Pemerintah kabupaten Siak berharap masyarakat tetap memiliki motivasi dan daya saing dalam membangun kondisi sosial perekonomian di tengah pandemi Covid-19 ini.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan prasarana untuk pemberdayaan peran masyarakat lewat sektor usaha, salah satunya dibidang pertanian.

Karena itulah, Pemkab Siak menyiapkan lahan seluas 500 Hektar dari Tanah Objek Reforma Agraria (Tora) di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, untuk penanaman ketela pohon atau singkong. 

Bupati Siak Alfedri mengatakan, budidaya singkong sangat menjanjikan, dan bisa meningkatkan perkonomian masyarakat khususnya di tengah kondisi pandemi yang mempengaruhi situasi perekonomian.

Namun begitu, Alfedri menyebutkan, masyarakat di Kecamatan Pusako tak perlu kawatir, karena hasil tanaman yang mereka garap di lahan ini nantinya sudah mempunyai pasar yng jelas untuk dijual.

Dalam waktu dekat, dilanjutkan Alfedri,  akan beroperasi pabrik pengolahan singkong di Kecamatan Tualang. 

Selain itu juga sudah ada pabrik pengolahan singkong di Kecamatan Kandis.
 
"Jadi petani tak usah lagi pusing memikirkan pemasarannya. Sebab hasil panen singkong langsung ada yang nampung," kata Bupati Siak, Alfedri belum lama ini.
 
Menurut Alfedri, permintaan singkong di pasar saat ini masih sangat tinggi. Pasarnya tidak hanya dari dalam negeri saja. Melainkan sudah sampai ke luar negeri.
 
Ia menyebutkan, lahan Tora seluas 500 hektar yang disiapkan, merupakan lahan kurang produktif untuk penanaman sawit, sehingga penanaman ketela menjadi salah satu pilihan terbaik.
 
Wakil Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Provinsi Riau, Asril mengatakan, jika proses penanaman singkong ini dilakukan dengan baik mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit, cara tanam, penyemprotan hingga pemupukan, maka dalam waktu enam sampai delapan bulan sudah bisa dipanen.
 
"Cara bertaninya mudah, tidak ribet, dan hasilnya sangat menjanjikan. Satu hektar bisa menghasilkan 100 ton lho," kata Asril.
 
Camat Pusako Harland juga sependapat, lahan TORA di daerahnya tadi ditanami singkong maupun palawija. Namun ia meminta kepada pemerintah daerah agar akses jalan ke lokasi bisa diperbaiki.
 
"Pasti kita dukung. Tapi kita berharap pemerintah bisa memperbaiki akses jalan menuju ke lokasi. Sebab, jika hujan, jalanan di sini becek dan tergenang air," kata dia. (Advertorial Pemkab Siak)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index