Istri Dokter RS Soetomo Surabaya yang Meninggal Terkonfirmasi Juga Positif Covid-19, Ini Penjelasan Pihak Medis...

Istri Dokter RS Soetomo  Surabaya yang Meninggal  Terkonfirmasi Juga Positif Covid-19, Ini Penjelasan Pihak Medis...
Dokter Miftah Fawzi semasa hidup. Sumber Foto: ngopibareng.id

SURABAYA (RIAUSKY.COM)-  Miftah Fawzy Sarengat, salah satu dokter penyakit dalam di RSU dr Soetomo, meninggal dunia hari ini. 

Dokter yang masih berusia 34 tahun itu diketahui terpapar COVID-19 seminggu yang lalu. Lalu bagaimana keadaan istri dari almarhumah?

"Istrinya positif," kata Ketua Gugus Kuratif Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (10/6/2020) sebagaimana dilansir dari detik.com.

Joni menjelaskan Miftah sebenarnya bukan dokter yang ditempatkan di ruang ICU. Miftah saat ini ditempatkan di ruang UGD.

"Teman-temannya di UGD sudah ditest dan hasilnya negatif. Penyakit ini susah diprediksi," terang Joni.

Joni menjelaskan Miftah memiliki penyakit penyerta yakni diabetes dan obesitas. Sebelumnya Miftah sempat praktik pada akhir Mei lalu.

"Miftah sakit tanggal 27 lalu. Saat itu Miftah masih praktik dan dia tidak ditugaskan di ruang isolasi karena kita mengerti yang bersangkutan memiliki penyakit diabetes dan obesitas," terangnya.

"Dia akhirnya tetap jaga, awalnya sakit panas batuk, lalu rapidnya negatif, swab juga negatif. Tetapi keluhannya semakin berat akhirnya dirawat di RS swasta," lanjut Joni.

Setelah itu, lanjut Joni, pihaknya sempat mengupayakan plasma convalescent. Namun karena kondisi yang memburuk diikuti penyakit penyerta, akhirnya pagi tadi Miftah dinyatakan meninggal dunia.

Kondisi Sang Istri

Sementara itu, pasca meninggalnya dr. Miftah Fauzi, pihak RS Dr Sutomo juga tidak menampik tentang kondisi sang istri yang saat ini juga dalam perawatan medis.

Dokter Pesta Parulian Humas RS Dr Soetomo Surabaya dilansir dari suarasurabaya.net  membenarkan.

Sebagai antisipasi, pihak RS juga merawat istri dr Miftah yang tadinya tidak terlihat gejala.

“Awalnya memang tanpa gejala. Mungkin daya tubuhnya menurun, batuk-batuknya mulai aktif. Jadi kami merasa perlu untuk memperhatikan ini,” ujarnya.

dr Miftah sendiri disebutkan sedang menuntaskan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam.

Seharusnya, kata Pesta, kalau tidak ada pandemi Covid-19, dr Miftah sudah bisa menyelesaikan pendidikannya tahun ini. Tapi takdir telah berkata lain. Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, beliau berpulang.

Pihak RS Dr Soetomo dan Unair menggelar upacara kecil di gerbang rumah sakit dan di halaman Kampus A, untuk melepas jenazah dr Miftah yang dikebumikan di Magetan sesuai permintaan keluarga.(R04)

 

Sumber Berita: detik.com/ suarasurabaya.net

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index