Ngeri! Tak Terima Dimarahi, Pria Ini Cangkul Kepala Ibu Kandung hingga Tewas, Begini Kejadiannya

Ngeri! Tak Terima Dimarahi, Pria Ini Cangkul Kepala Ibu Kandung hingga Tewas, Begini Kejadiannya
pelaku saat diamankan polisi

RIAUSKY.COM - Seorang ini bernama Parti meregang nyawa ditangan anak kandungnya sendiri, korban tewas udah dibunuh pakai canngkul hanya karena persoalan sepele.

Kejadiannya di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjungmorawa Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.

Pelaku berinisial H (40) tega menghabisi nyawa ibunya Parti (75) pakai cangkul Selasa, (16/6/2020) malam sekira pukul 20.00 WIB.

Polisi yang turun ke lokasi langsung melakukan olah TKP pada saat malam hari itu juga. Jasad korban langsung dievakuasi untuk dilakukan aotopsi.

Kasus pembunuhan ini pun masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Pelaku disebut tega menghabisi nyawa ibunya lantaran kesal dimarah-marahi korban.

Kini pelaku diamankan dan dibawa ke Polsek Tanjungmorawa. Namun dari pemeriksaan pelaku diduga mempunyai gangguan kejiwaan.

"Anaknya punya gangguan kejiwaan," kata Wakasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Antonius Alexander Putra Rabu, (17/6/2020), seperti dikutip dari Tribunnews.com.    

"Pukul 20.30 suaminya pulang dari masjid. Biasanya kan yang membuka pintu istrinya tapi ini yang membuka terduga pelaku. Pelaku memang punya gangguan kejiwaan," kata Misno.

Pelaku Haris (43) tega menghabisi nyawa ibunya Suparti (75), dengan menggunakan cangkul karena kesal dimarahi. "Dari hasil introgasi sebelumnya pelaku sempat dari sawah. Jadi ketika pulang merasa capek. Korban sempat memarahi pelaku dengan nada tinggi.

Karena kesal dimarahi ia mengambil cangkul dan memukulkan ke kepala ibunya kena bagian dahi di atas mata dan belakang telinga sebelah kanan," kata Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus Rabu, (17/6/2020).

Ia menyebut kalau jasad korban pertama kali ditemukan oleh suaminya Warso (75) di dapur rumah. Saat itu posisi korban sudah dalam keadaan telentang dan bersimbah darah. Saat kejadian Warso sedang berada di luar rumah.

"Pukul 18.30 suaminya ini sudah berangkat ke Masjid Al Badar yang ada di dusun yang sama.

Dia sholat Magrib dan Isya di masjid. Setelah itu dia sempat ke rumah keponakannya baru kemudian pukul 20.35 dia pulang,"kata Muhammad Firdaus.

Ketika itu, lanjut Muhammad Firdaus rumah masih dalam keadaan terkunci. Warso pun sempat mengetuk pintu dan kemudian dibuka oleh pelaku.

Ia sempat kecarian dengan keberadaan sang istri karena saat itu tidak terlihatnya. Selain mencari ke kamar juga dicari ke kamar mandi.

"Karena tidak ada baru kemudian diperiksa ke dapur rumah. Waktu itu posisinya gelap baru disenterinya menggunakan mancis. Disitulah dia melihat korban sudah dalam keadaan telentang dan bersimbah darah,"katanya.

Polisi pun sudah mengamankan beberapa barang bukti seperti cangkul yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Dari lokasi kejadian korban pun dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan untuk di otopsi.

Pelaku sendiri disebut-sebut memiliki gangguan kejiwaan. Terkait hal ini polisi pun masih melakukan pendalaman.

Ayah pelaku, Warso (79) yang tinggal di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjungmorawa Kabupaten Deliserdang mengaku bahwa anaknya memang mengidap ganguan jiwa.

"Dia memang ada masalah kejiwaannya. Sudah kami bawa ke mana-mana sebenarnya. Ke rumah sakit udah pernah termasuk juga pernah kami ruqiah,"ujar Warso Rabu, (17/6/2020)

Ia meminta agar polisi melakukan karantina dulu terhadap anaknya itu. Meski demikian ia juga tidak mau menghalangi polisi untuk menghukum anaknya. Ia yakin kalau pelaku adalah anaknya itu karena pada saat dirinya meninggalkan rumah hanya ada anaknya dan istrinya itu.

Warso tabah tabah atas kepergian istri tercinta. Saat itu banyak warga yang memeluknya dan memberi semangat agar tetap tabah dalam musibah ini. (R03)

Sumber: Tribunnews.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index