Sentil Masalah Anies Baswedan dan Habib Rizieq, Sudjiwo Tedjo: Bangsa Ini Kebanyakan Pagi, Kekurangan Senja

Sentil Masalah Anies Baswedan dan Habib Rizieq, Sudjiwo Tedjo: Bangsa Ini Kebanyakan Pagi, Kekurangan Senja
Sudjiwo Tejo

RIAUSKY.COM - Sepekan terakhir, nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal Habib Rizieq terus menjadi sorotan semenjak kepulangannya pada Selasa, 10 November 2020 lalu.

Diketahui, FPI dan Habib Rizieq membuat serangkaian acara yang melibatkan kerumunan massa sehingga mengakibatkan kasus pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 dan aturan berkerumun PSBB.

Serangkaian acara tersebut terhitung mulai dari penjemputan Habib Rizieq di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, ceramah di Petamburan, ceramah Jumat di Megamendung, dan perayaan pernikahan putri Habib Rizieq sekaligus Maulid Nabi saw di Petamburan.

Gara-gara ini pula, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun ikut terseret dalam polemik kasus pelanggaran PSBB tersebut, yang kemudian menjadi perdebatan panas belakangan ini. Pasalnya, perdebatan itu disangkutpautkan dengan relasi politik.

Hal ini mendapat tanggapan dari Sudjiwo Tedjo, dia mengungkap budaya masyarakat Indonesia yang kurang perenungan membuat kita tumpul dalam melihat letak pokok permasalahan.

"Bangsa ini kebanyakan pagi, kekurangan senja. Kebanyakan gairah, kurang perenungan," ujar Sudjiwo Tedjo dalam acara Indonesia Lawyers Club, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 19 November 2020.

Oleh karena itu, Sudjiwo Tejo mengajak masyarakat  untuk merenung hal-hal esensial agar dapat melihat letak pokok permasalahan tersebut dengan jernih.

"Jangan cuma Petamburan, soal libur. Kenapa sih pakai libur panjang segala? Jadi, kalau pun nanti ada klaster baru kita bisa mikir esensial, yang salah mereka yang berkerumun atau yang menciptakan libur panjang?," kata Sudjiwo Tedjo

Pada penutup, Sudjiwo Tedjo mengkritik kedua pihak yang tengah bersiteru dalam polemik kasus kerumunan massa acara Habib Rizieq, yakni pihak pelapor dan terlapor kasus kerumunan massa acara Habib Rizieq.

Kritikan tersebut disampaikan dalam bentuk cerita fiksi yang dituang dengan majas perumpamaan dan satir.

"Di neraka nanti, ada orang dimasukan neraka dan berkata 'Pak, kenapa saya dimasukan neraka?', 'Karena kamu berkerumun'. Satunya lagi, 'saya gak berkerumun, saya cuma melaporkan orang yang berkerumun kenapa masuk neraka juga?', 'karena kamu melaporkan bukan demi tegaknya kesehatan tapi karena kebencian'," ucap Sudjiwo Tedjo.

Sebagai informasi, pemerintah pusat mengagendakan libur panjang menjelang akhir tahun 2020 nanti serta pilkada.

Tidak hanya itu, FPI juga memiliki agenda safari dakwah dan wacana reuni 212. Keseluruhan agenda tersebut diprediksi memantik kembali kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster Covid-19. (R01)

Sumber: Pikiranrakyat-Bekasi.com 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index