Pekanbaru Siap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 3 Kali Seminggu, Standarnya Super Ketat...

Pekanbaru Siap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 3 Kali Seminggu, Standarnya Super Ketat...
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menyatakan pihaknya siap untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka secara terbatas.

Kesiapan tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Dr Ismardi Ilyas selepas mengikuti Rapat Tindak Lanjut Rapat Rapat Tindak Lanjut Pembahasan Rancangan Program Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (TMT) Semester Genap Tahun Ajaran 2020-2021 yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau, Jumat (15/1/2021).

''Pekanbaru Siap. Tapi untuk di Kota Pekanbaru itu, settingnya kita hanya tiga kali seminggu, itu pun kita buka secara bertahap. Kita lihat mana yang paling siap dahulu. Kalau itu berhasil, baru kita buka lagi yang lain,'' ungkap Ismardi.

Tentang sekolah-sekolah yang siap, dikatakan Ismardi, untuk negeri sudah siap semua, adapun swasta sudah  sebagian besar siap. Nah, untuk sekolah yang tidak sesuai dengan SOP, itu tidak akan kita bolehkan buka, sampai benar-benar siap.

Sejauh ini, dikatakan Ismardi, untuk Pekanbaru, tidak ada permasalahan. 

Dia bahkan mencontohkan saat melakukan uji coba beberapa waktu lalu, Pekanbaru tidak ada permasalahan. ''Itu kita hanya buka setengah saja, dan ternyata standar penerapan belajar tatap muka terbatas yang kita lakukan melebihi standar yang ditetapkan oleh provinsi,'' ungkap dia.

''Banyak hal-hal yang tidak ada dalam SOP itu bahkan kita lakukan. Misalnya, mengantar dan menjemput anak sekolah, itu kita wajibkan orang tua. Jadi anak-anak tidak naik angkutan umum,'' sebut Ismardi.

Selain itu, dia juga menyebutkan, Pekanbaru juga sudah menerapkan guru pendamping. Jadi tiap kelas itu, tidak hanya satu guru, tapi ada pendamping guru. 

''Tugasnya untuk mamastikan kelas tidak ditinggalkan tanpa guru, dan anak-anak yang hendak misalnya buang air, itu terawasi dan tidak melakukan kontak dengan murid-murid lain sebagaimana dalam situasi normal. Jadi penerapan protokol kesehatan di sekolah kita sudah sampai sejauh itu,'' sebut Ismardi. 

Karena itulah, dia sangat optimis, bila memang kebijakan belajar tatap muka terbatas ini dimulai, Pekanbaru sangat siap untuk memulainya.(R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index