Kuartal IV Minus 2,19, Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 2,07 Persen, Terendah Sejak....

Kuartal IV Minus 2,19, Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 2,07 Persen, Terendah Sejak....
Ilustrasi

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu minus 2,07 persen. 

Kondisi tersebut terjadi setelah 22 tahun setelah 1998 saat pertumbuhan ekonomi minus 13,16 persen akibat krisis moneter. 

"Ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia, sejak 1998 untuk pertama kalinya pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi," kata Kepala BPS, Suhariyanto saat jumpa pers, Jumat (5/2/2021). 

Secara kuartalan, Indonesia juga masih resesi. 

Pada kuartal IV-2020, pertumbuhan ekonomi minus 2,19 persen, melanjutkan tren kuartal sebelumnya yang minus masing-masing -5,32 persen (kuartal II) dan -3,49 persen (kuartal III). 

Menurut Suhariyanto, Indonesia bukan satu-satunya negara yang ekonominya tertekan akibat pandemi Covid-19. 

Dia menyebut, ekonomi seluruh negara mitra dagang utama Indonesia minus, kecuali China dan Vietnam yang tumbuh positif. 

"Amerika Serikat kontraksi 3,5 persen, Singapura -5,8 persen, Korsel -1 persen, Hong Kong lebih dalam -6,1 persen, dan Uni Eropa juga sama (-6,4 persen). 

Ini angka yang sudah resmi di rilis di kantor statistik negara masing-masing," kata dia. 

Secara umum, perekonomian Indonesia terkontraksi akibat pertumbuhan negatif pada pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi dan konsumsi rumah tangga. 

PMTB tercatat minus 4,95 persen sementara konsumsi rumah tangga negatif 2,63 persen. 

"Pembentukan modal tetap bruto menyumbang terdalam terhadap PDB yakni -1,6 persen disusul konsumsi rumah tangga -1,43 persen," katanya.(R03)

Sumber berita: inews.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index