India Makin Parah, Dilanda Tsunami Covid-19, Vaksin Menipis, Kekurangan Tabung Oksigen, Ruang Perawatan Habis ...

India Makin Parah, Dilanda Tsunami Covid-19, Vaksin Menipis, Kekurangan Tabung Oksigen, Ruang Perawatan Habis ...
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri merawat pasien positif Covid-19 di New Delhi pada 28 April 2021. / Sumber Foto: AFP/Prakash Singh/ tribunpekanbaru

NEW DELHI (RIAUSKY.COM)- India kini benar-benar dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Tak hanya dihadapkan dengan lonjakan kasus positif dan angka kematian akibat Covid-19, negeri para artis bollywood ini kini juga harus menghadapi kenyataan persediaan vaksin yang semakin menipis, kekurangan tabung oksigen, juga habisnya tempat untuk perawatan pasien Covid-19. 

Pemerintah setempat juga mencatat rekor kasus positif yang jumlahnya menembus 300.000-an per hari serta angka kematian akibat Covid-19 hingga 3.200 orang. 

Dilansir dari kompoas.com, Beberapa negara bagian di India melaporkan sekarang sudah kehabisan vaksin Covid-19.

Situasi ini terjadi  saat regulasi setempat menyatakan semua orang dewasa boleh divaksinasi.

Sebelumnya, India mengkhususkan vaksin virus corona bagi pekerja garis depan dan orang-orang berusia 45 tahun ke atas.

Namun, gelombang kedua Covid-19 India yang sangat parah membuat "Negeri Bollywood" kekurangan oksigen medis dan ranjang rumah sakit.

BBC pada Sabtu (1/5/2021) melaporkan, sekitar 150 juta dosis vaksin corona telah diberikan di India, atau setara 11,5 persen dari 1,3 miliar penduduknya.

Akan tetapi walau India sendiri adalah produsen vaksin terbesar di dunia, mereka mengalami kekurangan stok di dalam negeri dan kini menghentikan sementara ekspor vaksin AstraZeneca agar kebutuhan domestik terpenuhi.

Lebih dari 13 juta orang berusia 18-45 tahun mendaftar untuk mendapatkan vaksin, tetapi negara-negara bagian termasuk Madhya Pradesh dan Maharashtra yang terdampak paling parah mengatakan mereka kehabisan stok.

Alhasil, rencana vaksinasi kelompok usia ini yang sedianya dilakukan pada 1 Mei harus diundur.

Sementara itu Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal meminta warganya tidak mengantre vaksin dulu, karena ibu kota India tersebut belum menerima barangnya.

"Begitu vaksin tiba kami akan memberitahu Anda, lalu Anda bisa datang untuk disuntik."

"Kami mengimbau Anda untuk tidak memadati pusat vaksin dalam beberapa hari ke depan," katanya dikutip dari BBC seraya menambahkan lockdown di ibu kita akan diperpanjang seminggu.

Para pakar percaya India harus meningkatkan vaksinasi di daerah-daerah dengan penularan tinggi, dan di lima negara bagian tempat pemilu diadakan.

Bhramar Mukherjee ahli biostatistik di Universitas Michigan mengatakan kepada BBC, India perlu menyuntikkan 10 juta vaksin virus corona setiap hari dan tak bisa berpuas diri dengan kecepatan 3 juta dosis per hari seperti sekarang.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index