JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut pemerintah atasi varian delta COVID-19 tidak sembarangan.
Pemerintah mendengarkan masukan dari para ahli kesehatan. Dengan begitu, pemerintah disebutnya berhasil menurunkan varian delta hingga 50%.
Dalam acara Grab 'Virtual Konferensi Pers: Kampanye Grab Bersatu', Luhut mengingatkan betapa berbahayanya varian delta yang mudah menyebar sehingga angka kematian bisa tak terkendali jika tidak segera diatasi.
"Apa yang disusun berdasar masukan ahli-ahli, dari Universitas Indonesia, Airlangga, semua. Jangan bikin kabar macam-macam kalau tidak paham. Kalau ingin jadi pahlawan, pikirlah yang positif apalagi ini 17 Agustus," kata Luhut.
Luhut juga menjelaskan pemerintah sudah menyusun perencanaan dan target untuk menurunkan angka COVID-19 di Indonesia. Di samping itu 3T dan 3M tentu saja dilakukan.
Begitu juga soal permasalahan BOR, pemerintah menargetkan Agustus berkisar 50-70%, dan Oktober-November sudah berada di bawah 50%.
"Jadi kalau menangani hanya dengan 3T dan 3M itu tidak benar, kami ada time table apa yang kami lakukan. Kita semua berharap positivity rate turun di bawah 5% Agustus, September, dan Oktober," tegasnya.
Vaksinasi baik di Jawa-Bali dan daerah lain juga digencarkan. Ada juga isolasi terpusat yang khusus sehingga bisa memisahkan mereka yang terinfeksi COVID-19 dengan mereka yang sehat.
"Pemerintah membuat varian delta menurunkan 50%, walaupun tentu di tempat lain ada yang tidak bagus, tapi angka itu membaik. Di luar Jawa juga sedang kami tangani, Indonesia kan luas. Harus bertahap dan berlanjut," tutupnya.(R02)
Sumber Berita: detik.com
Listrik Indonesia