Polisi Tegaskan Tersangka Pembunuhan Bayi Dengan Kampak di Rohul Tak Alami Gangguan Kejiwaan

Polisi Tegaskan Tersangka Pembunuhan  Bayi Dengan Kampak di Rohul Tak Alami Gangguan Kejiwaan
Tersangka pelaku pembunuhan bayi di Rokan Hulu.

PASIR PENGARAIAN,(RIAUSKY.COM)-Pelaku Pembunuhan bayi 7 bulan di desa Rantau Binuang Sakti (RBS) Kecamatan Rambah Hilir Rohul (15/9)  lalu,  YL  dinyatakan tidak ada gangguan jiwa.

Hal itu sesuai hasil  pemeriksaan kejiwaan tersangka di rumah Sakit Bayangkara Polda Riau di  Pekanbaru

"Tersangka menjalani observasi kejiwaan sejak 17 September. Dari hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka tidak memiliki gangguan kejiwaan," Ungkap Kasat Reskrim Poles Rokan Hulu  AKP Rainly L, Ahad (26/9).

Dari hasil pemeriksaan kejiwaan YL, penyidik akan terus lanjutkan proses hukum.

Rencananya, sebut dia, dua hari ke depan, penyidik akan lakukan rekonstruksi di tempat kejadian, guna melengkapi berkas perkara di Desa Rantau Binuang Sakti Kecamatan Kepenuhan. 

"Kini kita akan fokus pemeriksaan saksi-saksi, guna memperkuat sangkaan ke tersangka," ucapnya.

Rainly juga menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, motif tersangka melakukan perbuatan keji dipicu emosi karena keluarga korban sering meminta air minum ke rumah tersangka. 

Berdasarkan keterangan saksi, yakni tetangga korban dan tersangka, tersangka memang dikenal sebagai pribadi yang temperamental dan mudah marah. 

"Tersangka awalnya banyak mengatakan "tidak tahu" ke penyidik, saat ini tersangka sudah mulai bicara, dan memang motif awalnya perbuatan tersangka dipicu emosi," sebut Rainly.

Kronologisnya, bayi 7 bulan berinisial DHS tewas dengan tragis setelah dibunuh tetangganya di Desa Rantau, Benuang Sakti Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rohul. 

Bayi tersebut dikapak tersangka di hadapan warga yang juga karyawan satu barak. 

Kasus pembunuhan terjadi pada 15 September 2021 di Barak Opung Koperasi Rokan Jaya, Desa Rantau Benuang Sakti Kecamatan Kepenuhan, Rohul. 

Awalnya, ibu korban mendatangi rumah tersangka meminta air.

Bukannya memberi tapi tersangka yang juga karyawan Koperasi Rokan Jaya malah marah. Tersangka bertanya apakah di rumah korban tidak ada air sehingga harus meminta padanya. 

Nodieli Hia, ayah korban yang mendengar pernyataan tersangka menjawab kalau air di rumahnya masih panas. Saat itu tersangka mengambil kapak dari sepeda motornya dan langsung mengejar ayah korban dengan kapak.

Nodieli kabur menyelamatkan diri, sementara nenek korban yang saat itu ada di dalam rumah lalu lari ke dalam rumah. Pelaku masih pegang kapak, lalu tersangka mengkapak pintu rumah korban dua kali yang saat itu terkunci. 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index