MERAUKU (RIAUSKY.COM)- Presiden Joko Widodo (Jokowi), meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota, yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (3/10/2021).
"Dengan bismillahirohamanirrohim, dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyanyang. PLBN Sota saya nyatakan diresmikan. Semoga Tuhan memberkati kita," kata Jokowi.
Kepala Negara mengatakan, kawasan perbatasan adalah wilayah terdepan Indonesia yang mewakili wajah bangsa sehingga harus terus dibangun.
Pasalnya menurut Jokowi, PLBN harus bisa menjadi representasi kemajuan bangsa yang membanggakan seluruh warga negara Indonesia.
“Karena sejak 7 tahun terakhir saya telah memerintahkan PLBN di berbagai titik di seluruh Tanah Air. Dengan wajah baru, dengan tampilan baru, dan juga yang paling penting dengan cara-cara pelayanan yang baru yang lebih baik, yang menjadi cerminan komitmen kita untuk membangun Indonesia dari kawasan perbatasan," jelas Jokowi.
Ia mengungkapkan, PLBN terpadu Sota merupakan PLBN kedua yang dibangun di Papua setelah Skouw di Jayapura. Tak hanya itu PLBN terpadu Sota merupakan PLBN ke-8 yang telah dibangun di perbatasan Indonesia.
"Saya melihat PLBN Sota ini dibangun dengan konsep yang terintegrasi memili fasilitas yang lengkap, ada bangunan komersial, ada fasilitas umum dan sosial, mass pegawai, tempat ibadah, ada pasar, ada jalan pendestrian, ada area parkir, dan pendukung lainnya," jelasnya.
Oleh karena itu, ia berharap PLBN sota ini memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia yang melintasi menuju Papua Nugini dan meningkatkan keamanan perbatasan.
"Serta mendorong pertumbuhan sentra-sentra perekonomian baru, dan membuat masyarakat di perbatasan semakin cinta dan bangga terhadap Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu dalam laporannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut kehadiran PLBN Sota di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua merupakan awal dari pengembangan kawasan sebagai kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan negara, yang dapat bermanfaat tidak hanya untuk masyarakat Papua, tetapi juga negara-negara tetangga seperti Papua Nugini dan negara-negara Pasifik lainnya.
Terbukti, dalam perdagangan perbatasan, ungkap Tito, rata-rata aktivitas lintas batas dari Provinsi Barat, Papua Nugini ada sekitar 350 orang per bulan. Bahkan dalam 8 bulan terakhir semasa pandemi, barang bawaan yang dibeli dari pasar PLBN Sota dominan berupa kebutuhan sehari-hari, seperti produk pertanian, tanaman, pangan, juga barang elektronik serta suku cadang kendaraan dan sepeda angin.
“Hal ini dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha dan wirausaha lokal untuk memenuhi kebutuhan kurang lebih dari 201.000 warga Provinsi Barat Papua Nugini yang berada di sebelah,” kata Tito.(R03)
Sumber Berita: rri.co.id
Listrik Indonesia
