Tukang Batu Ini Terima Ganti Rugi Pembangunan Jalan Tol Rp 3,2 Miliar

Tukang Batu Ini  Terima Ganti Rugi Pembangunan Jalan Tol Rp 3,2 Miliar
Ilustrasi jalan tol

KLATEN (RIAUSKY.COM)- Jumadi Jayadi Raharja, adalah satu dari ratusan warga  Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang mendapatkan ganti rugi pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta. 

Sawahnya seluas 2.510 meter persegi harus dia relakan untuk menyukseskan proyek pembangunan jalan bebas hambatan yang memiliki panjang sekitar 96,57 kilometer. 

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu itu menerima ganti untung pengadaan tanah Jalan Tol Solo-Yogyakarta sebesar Rp 3.245.363.300. 

Jumadi mengatakan uang ganti rugi tersebut dibagi untuk tujuh anggota keluarganya. 

Sedangkan bagian dirinya akan diberikan kepada kedua anaknya. 
"Saya punya dua anak. Bagian saya itu sekitar Rp 445 juta. Sawah itu merupakan satu-satunya yang kami punya," kata Jumadi ditemui setelah penyerahan pembayaran ganti kerugian pengadaan tanah jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo I dan Yogyakarta-Bawen I di Desa Senden, Ngawen, Klaten, Rabu (12/1/2022). 
Bapak dua anak ini mengatakan dirinya dari awal setuju dengan nilai ganti untung yang ditawarkan karena lebih tinggi dibandingkan dengan nilai harga pasaran. 

Jumadi mengatakan sawah tersebut merupakan satu-satunya aset yang dimiliki. Ia juga tidak pernah punya niatan untuk menjualnya. 

"Iya harganya jauh lebih tinggi di pasaran. Dari awal sebenarnya tidak pernah punya keinginan untuk menjual. Kalau harga di pasaran itu sekitar Rp 800.000 - Rp 1 juta per meter persegi," ungkap dia. 

Kepala Desa Senden Satya Sugianto mengatakan sebanyak 187 bidang tanah di Desa Senden yang terkena dampak pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang dibebaskan. 

Bidang tanah warga yang terkena dampak pembangunan jalan tol tersebut ada persawahan dan pekarangan rumah. 

"Alhamdulillah, warga di Desa Senden ini menerima semua sudah 100 persen. Mereka menerima harga yang ditawarkan," kata Satya.

Pihaknya mengimbau warga yang telah menerima uang ganti untung untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Paling tidak, kata dia uang tersebut dapat digunakan kembali untuk membeli tanah atau rumah.

"Bisa digunakan sebaik-baiknya tidak untuk hura-hura biar bermanfaat," ungkap Satya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan pembayaran ganti untung warga Desa Senden yang terkena dampak pembangunan jalan tol dilaksanakan selama dua hari.

Pada hari pertama ada sebanyak 75 bidang tanah. Sedangkan sisanya baru akan dilaksanakan besok.

Pembayaran ganti untung hari pertama dibagi menjadi dua sesi. Sesi yang pertama dimulai pukul 10.00 WIB sebanyak 35 bidang tanah dan sesi kedua pukul 13.00 WIB sebanyak 40 bidang tanah.

"Kurang lebih nilai total pembayaran untuk warga yang kena dampak pembangunan jalan tol di Desa Senden mencapai Rp 100 miliar," kata dia.

Sulis menyebut sampai dengan saat ini sudah 21 desa di sembilan kecamatan yang menerima ganti untung dampak pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta.

Dari 21 desa itu paling banyak yang menerima ganti untung adalah Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo.

Menurut Sulis Desa Kapungan ini menjadi titik lingkar susun Jalan Tol Solo-Yogyakarta.

"Untuk bidang tanah di 21 desa itu nilainya mencapai Rp 1,17 triliun. Yang paling banyak menerima pembayaran itu Desa Kapungan karena di situ untuk lingkar susun," ungkap dia.(R04)

Sumber Berita: Kompas.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index