Mengerikan, Inilah Jumlah Korban Tewas Akibat Tuberkulosis di Riau Tahun Lalu

Mengerikan, Inilah Jumlah Korban Tewas Akibat Tuberkulosis di Riau Tahun Lalu
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau mencatat penyakit menular Tuberkulosis (TB) telah merenggut 81 jiwa di Riau pada 2015 dari 4.222 kasus BTA atau positif TB yang ditemukan.

 
"Pada tahun 2015 yang meninggal dunia karena penyakit TB di Provinsi Riau ada sebanyak 81 orang atau 1,9 persen. Hal tersebut karena tubuh pasien sudah tidak kuat lagi menahan sakit dan efek dari obat," ujar Pengelola Program Tuberculosis (TB) Dinkes Riau, Dwi Srirahayu, di Pekanbaru, Kamis 24 Maret 2016.
 
Jumlah korban itu tersebar di seluruh wilayah, di antaranya, Kepulauan Meranti 14 orang, Kota Dumai 11 orang, Kota Pekanbaru sembilan orang, Kabupaten Siak 11 orang, Kabupaten Kampar delapan orang, Kabupaten Rokan Hulu delapan orang, Kabupaten Bengkalis enam orang, Kabupaten Kuansing empat orang, Indragiri Hulu satu orang, sedangkan Indragiri Hilir tiga orang, Pelalawan tiga orang, dan Kabupaten Rokan Hilir tiga orang.
 
"Paling terbanyak di Kepulauan Meranti, mungkin karena di sana banyak orang pendatang yang datang dari arah Batam," ucapnya seperti dimut Antara.
 
Lanjutnya, penanganan TB itu mengalami kesulitan dan kendala dari pihak pasien. Banyak pasien yang tidak mau meneruskan pengobatan, padahal Dinkes Provinsi Riau telah memberikan obat gratis penuh sampai enam bulan pada semua layanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit yang sudah memiliki nota kesepahaman dengan Dinkes Riau.
 
"Banyak dari pasien itu yang berhenti di tengah jalan pengobatannya, padahal mereka wajib rutin minum obat sampai enam bulan tidak boleh putus. Kami Dinkes Riau sudah memberikan pengobatan gratis di semua layanan puskesmas dan RS yang sudah MoU dengan kita," tambahnya.
 
Ia menambahkan, sampai sekarang masih banyak anggapan dari masyarakat bahwa penyakit TB itu bukan penyakit serius yang bisa menular tetapi penyakit karena di guna-guna.
 
"Kebiasaan masyarakat daerah yang kental masih percaya dengan ilmu guna-guna, jadi mereka tidak segera memeriksaankan diri ke puskesmas untuk ditangani lebih lanjut," tambahnya.
 
Jelasnya lagi, TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman, sebagian besar menyerang paru-paru atau disebut dengan TB paru-paru. akan tetapi dpat juga menyerang organ tubuh lain seperti kelenjar, tulang dan otak. Pasien positif TB pada saat ia batuk dan bersin akan menyebarkan kuman di udara dalam bentuk percikan dahak (droplet).
 
"Penularan TB bisa melalui batuk dan bersin, atau ketika mereka berbicara percikan air ludah ataupun dahak bisa menularkan virusnya kepada orang lain. apalagi penyebaran mudah terjadi di ruangan yang gelap dan lembab seperti kamar mandi dan ruangan berAC. Bakteri sangat senang berada di toilet, karena sinar matahari langsung dapat membunuh kuman TB yang ada pada percikan dahak tersebut," tutupnya. (R02/ANT)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index