Belum Daftar MyPertamina, Konsumen Dibatasi Beli Biosolar Rp 100 Ribu Per Hari

Belum Daftar MyPertamina, Konsumen Dibatasi Beli Biosolar Rp 100 Ribu Per Hari
Aplikasi My Pertamina

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Hari pertama pelaksanaan penerapan penggunaan QR Code atau aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM subsidi jenis biosolar di SPBU Arifin Ahmad Pekanbaru berjalan dengan lancar, Sabtu (1/10/2022).

Walaupun setiap konsumen diharuskan untuk menggunakan QR Code setiap pembelian biosolar, namun antrian di SPBU tersebut tampak tidak terlalu panjang dan tidak ada antrian kendaraan sampai meluber ke jalan.

Dilansir dari  Tribunpekanbaru.com di area SPBU tersebut, petugas tampak melihat satu persatu aplikasi My Pertamina konsumen.

Sedangkan bagi yang belum mendaftar di my Pertamina dianjurkan untuk mendaftar terlebih dahulu di posko yang sudah tersedia di area SPBU tersebut.

Salah seorang petugas mengatakan, bagi konsumen yang baru mendaftar dan belum keluar kode QR-nya maka hanya bisa mengisi biosolar maksimal Rp100.000 per harinya.

"Sedangkan bagi yang sudah mendaftar dan sudah keluar kode QR-nya maka bisa membeli berdasarkan maksimal kuota yang sudah ditentukan, yakni 40 liter per harinya," ujar salah seorang petugas SPBU tersebut kepada Tribun.

Riza salah seorang konsumen mengatakan, dirinya baru mendaftar My Pertamina pada hari itu, sehingga hanya bisa maksimal mengisi biosolar sebanyak Rp100.000.

"Untungnya hari ini tidak nambang, kalau nambang keluar kota tentu saja tidak cukup solar Ro 100.000 ini. Mudah-mudahan segera keluar kode QR-nya, sehingga bisa lancar untuk membeli bio solar ke depannya," ujar Riza.

Sehari menjelang siang hingga menjelang sore hari, pantauan Tribunpekanbaru.com di lokasi SPBU tersebut tampak terus lancar, dan penerapan penggunaan aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM subsidi jenis biosolar terus diterapkan oleh petugas.

"Kalau menurut saya tidak apa-apa sih, biar tidak ada penimbun-penimbun lagi, sehingga bio solar tidak langka. Dulunya kan isunya solar langka karena ada tukang timbun atau makelarnya yang menyembunyikan solar. Kalau sudah dibatasi seperti ini tentu tidak bisa lagi," ujar Doni, salah seorang sopir truk yang ikut ngantri BBM bio solar di SPBU Arifin Ahmad tersebut.(R02)

Sumber Berita: tribunpekanbaru

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index