BPH Migas Laporkan Realisasi Penyaluran Pertalite Sudah 89,94 Persen

BPH Migas Laporkan Realisasi Penyaluran Pertalite Sudah 89,94 Persen

JAKARTA (RIAUSKY.COM)-  Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan realisasi penyaluran jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite sudah mencapai 26,90 juta kiloliter atau 89,94 persen dari kuota yang ditetapkan sebesar 29,92 juta kiloliter hingga Oktober 2022.

“Pertalite telah tersalurkan 26,90 juta kiloliter atau 89,94 persen dari kuota,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR RI, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Adapun, prognosa penyaluran bensin dengan nilai oktan (RON) 90 itu hingga akhir tahun diperkirakan di kisaran 29,40 juta kiloliter atau 98,29 persen dari kuota yang dialokasikan. 

Di sisi lain, realisasi penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) Solar telah mencapai di angka 16,02 juta kiloliter atau 89,86 persen dari kuota yang ditetapkan. Erika mengatakan, prognosa konsumsi Solar hingga akhir tahun menyentuh di angka 17,51 juta kiloliter atau 98,2 persen dari kuota awal.

“Diperkirakan sampai dengan akhir Desember 2022, minyak solar akan tersalurkan sebesar 17,51 juta kiloliter, kemudian minyak tanah 0,49 juta kiloliter dan Pertalite 29,51 juta kiloliter,” kata dia.

Sementara itu, tren penjualan jenis BBM umum (JBU) atau komersial mengalami penurunan yang signifikan sepanjang 2022.

Dia menerangkan penurunan penjualan BBM komersial dari enam badan usaha termasuk PT Pertamina Patra Niaga itu disebabkan karena peralihan bensin dengan nilai oktan (RON) 90 atau Pertalite menjadi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) mulai Juni 2021 lalu.

“Penurunan volume penjualan ini disebabkan adanya peralihan Pertalite yang sebelumnya adalah JBU menjadi JBKP mulai Juni 2021,” kata dia.

Berdasarkan laporan badan pengatur hilir itu, realisasi penjualan BBM komersial dari enam badan usaha di dalam negeri baru mencapai 23,05 juta kiloliter sepanjang Januari hingga September 2022.

Adapun outlook penjualan BBM komersial hingga akhir tahun dipatok sebesar 31,76 juta kiloliter. Adapun, proyeksi penjualan itu turun drastis dari torehan sepanjang 2021 dan 2020 yang masing-masing sempat mencapai 44,36 juta kiloliter dan 46,33 juta kiloliter. “Sampai dengan September 2022, realisasi dari JBU adalah sebesar 23,05 juta kiloliter,” kata dia.(R02)


Sumber Berita: bisnis.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index