Pemko Gandeng Investor Jerman-Singapura Garap Sampah di Muara Fajar Menjadi Bernilai Ekonomis

Pemko Gandeng Investor Jerman-Singapura  Garap Sampah di Muara Fajar Menjadi Bernilai Ekonomis
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun foto bersama selepas penandatanganan MoU dengan PT Pancaka Tuah Madani yang menggandeng investor Jerman dan Singapura.

PEKANBARU  (RIAUSKY.COM)- Pemerintah Kota  Pekanbaru menjalin kerjasama  pengelolaan sampah di tempat pembuagan akhir (TPA) Muara Fajar bersama PT. Pancanaka Tuah Madani.

Kerjasama ini akan memanfaatkan sampah akhir itu untuk sebagai produk bernilai ekonomis.

Dalam mengelola proyek ini, PT. Pancanaka Tuah Madani  menggandeng investor dari Jerman dan Singapura.

Direktur perusahaan, Bismar Rambah, pihaknya sangat senang bahwa pihaknya dapat menjalin kersama tersebut. Setelah MoU dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan studi bersama, dan kemudian menghasilkan guideline dari Pemko Pekanbaru. Sehingga, ada regulasi yang jelas selama masa operasi perusahaan.

"Kita tidak ingin mengabaikan regulasi yang ada, tapi kita juga ingin waktunya terukur. Setelah adanya kontrak kerjasama tentu kita akan melakukan groundbreaking di tahun ini, rencananya di TPA Muara Fajar," ujarnya, Jumat (10/2).

Presiden Komisaris PT. Pancanaka Tuah Madani, Asri Auzar melanjutkan, kerjasama ini juga dapat mendukung Kota Pekanbaru untuk menuntaskan masalah sampah. Tanpa membebani keuangan pemerintah.

"Makanya, kita menggandeng investor dari Jerman dan Singapura untuk menanamkan modalnya. Dan Alhamdulillah Pemko Pekanbaru menyambut baik MoU ini. Pj Walikota siap mendukung, asal ini tidak sekedar janji, jangan ketika sudah teken kontrak dan ternyata gagal, kan pak wali yang malu, makanya kita serius," jelasnya.

Menurutnya, pengelolaan sampah berdasarkan kerjasama ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia. Namun, selanjutnya pihaknya akan menjalin kerjasama dengan Yogyakarta.

"Kita menciptakan lapangan pekerjaan, kita daur ulang kembali sampah itu sehingga menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat. Setelah ini berdiri, pemulung boleh datang ke kita, kita berikan pekerjaan dan anak-anaknya kita kasih beasiswa dari keuntungan perusahaan nanti," jelasnya.

Dikatakan Asri Auzar, untuk proyek pabrikasi mencapai angka Rp700 miliar, dengan total keseluruhan mencapai Rp1 triliun. "Seluruh pembiayaan dan teknologinya kita yang tanggung, setelah 25 tahun berjalan, akan kita serahkan ke Pemko Pekanbaru," pungkasnya.(R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index