Sampaikan Arahan Presiden, Mendagri Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi secara Virtual

Sampaikan Arahan Presiden, Mendagri Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi secara Virtual

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)-  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali memimpin rapat koordinasi (rakor) pengendali inflasi secara inklusif setiap minggu yang diselenggarakan secara virtual, Senin (9/10/23). Dalam rakor pengendalian inflasi tersebut turut hadir kepala daerah se Indonesia atau yang mewakili.

Rakor tersebut juga dihadiri tim pengendalian inflasi di wilayah masing-masing daerah. Dalam arahannya, Mendagri menyatakan, bahwa permasalahan inflasi ini harus terus ditangani karena bersifat sangat dinamis.

“Sesuai arahan Bapak Presiden rapat pengendalian inflasi ini harus dilakukan. Dalam beberapa arahannya Presiden juga menyampaikan agar kita tetap harus terus waspada dalam menangani inflasi ini, jangan sampai kita bosan dan kemudian tidak terkendali, karena sekali tidak terkendali maka akan sulit ke depannya,” kata Tito.

Pihaknya juga menyampaikan, bahwa saat ini angka inflasi di Indonesia berada pada angka 3,27 persen. Artinya, angka tersebut masih cukup baik dibandingkan dengan negara lain. 

"Kegiatan intervensi di pasar memiliki beberapa manfaat, di antaranya para penimbun barang dan para mafia pangan bisa diminimalisir, baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal," ujarnya.

Sebab itu, Mendagri Tito menekankan permasalahan inflasi ini agar menjadi perhatian semua pihak, baik Pemerintah pusat maupun daerah serta para pemangku kepentingan agar terus meningkatkan berbagai upaya guna menekan laju inflasi.

“Kita semua bersama-sama harus mempertahankan kesediaan panganan dan kerjasama antara pusat dan daerah dalam bentuk cadangan pangan. Justru kedepannya bukan hanya mempertahankan tapi juga untuk terus menurunkan angka inflasi,” pinta Tito.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyebutkan, setelah mengalami inflasi sepanjang Januari hingga Juli 2023, bawang putih mulai menunjukkan penurunan harga pada dua bulan terakhir.

“Pada September 2023, secara m-to-m­ bawang putih mengalami deflasi sebesar 2,71 persen dengan menyumbang andil deflasi sebesar 0,01 persen,” sebut Pudji.

Ia mengutarakan, setelah mengalami peningkatan pada Juli dan Agustus, harga gula pasir kembali meningkat pada September 2023 sebesar 1,39 persen (m-to-m). “Sedangkan harga jagung pipitan di tingkat pedesaan (petani) mengalami kenaikan pada September 2023 dengan inflasi 1,41 persen. Inflasi jagung pipitan ini menyumbang andil terhadap komponen Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,0061 persen,” jelasnya.

Turut hadir Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M. Job Kurniawan, Karo Ekonomi Provinsi Riau  Jhon Armedi Pinem dan perwakilan OPD lainnya secara virtual dari RCC Menara Lancang Kuning, Kota Pekanbaru.(MC)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index