260 Ribu Kendaraan Terblokir Tidak Bisa Membeli BBM Bersubsidi, Ini Penyebabnya...

260 Ribu Kendaraan Terblokir Tidak Bisa Membeli BBM Bersubsidi, Ini Penyebabnya...
ilustrasi pengisian bahan bakar di SPBU.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Sebanyak 260.000 kendaraan dilaporkan terblokir untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi  di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina. 

Kondisi itu dibenarkan  Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Dia menjelaskan, hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah   karena diduga melakukan penyelewengan.

Rinciannya, sebanyak 228.000 kendaraan dilakukan pemblokiran karena data yang melakukan pengisian BBM bersubsidi tidak terdaftar di Korlantas Polri. 
Sementara sekitar 32.000 kendaraan lainnya menggunakan pelat nomor tak sesuai data serta foto terindikasi hasil suntingan.

"Dapat kami sampaikan ada 228.000 (kendaraan) yang kami blokir karena tidak termasuk atau tak tersapat data Korlantas," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, dikutip Minggu (26/11/2023).

Untuk itu, bagi calon pembeli BBM subsidi baiknya melakukan pendaftaran dahulu di situs web mypertamia.id supaya data tak disalahgunakan maupun sesuai dengan kondisi ril.

Bagi para pelanggan yang mengalami kendala saat mendaftar secara online, mereka dapat mengunjungi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina untuk memperoleh QR code Subsidi Tepat.

"Ada tiga hal yang menjadi penyebab (diblokir), pertama, tak sesuai data Korlantas, lalu ini diindikasikan sebagai pelangsir karena melakukan pengisian BBM berulang-ulang. Lalu, sekali lagi foto indikasi diedit yang dimasukkan data yang disampaikan terindikasi palsu," kata Riva.

Kebijakan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program subsidi tepat atau uji coba full cycle yang terus diperluas wilayahnya hingga Maret 2023, sebagaimana amanat Perpres No. 191 Tahun 2014 dan Surat Keputusan BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020. 
Melansir laman resmi perseroan, sebelum melakukan pendaftaran, pastikan untuk menyiapkan dan melengkapi dokumen-dokumen pendukung, yaitu;

Foto Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Foto Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dari bagian depan dan belakang.

Foto Uji Kendaraan Bermotor (KIR).

Foto kendaraan yang menampilkan semua bagian.

Foto nomor polisi kendaraan.

Foto surat rekomendasi (khusus untuk non-kendaraan).

Setelah persiapan dokumen selesai, silakan melakukan pendaftaran MyPertamina secara daring, dengan langkah sebagai berikut;

- Akses laman subsiditepat.mypertamina.id atau pindai QR code pendaftaran MyPertamina yang tersedia di sini: QR code pendaftaran MyPertamina.

- Centang kotak pada halaman depan sebagai tanda pemahaman terhadap penjelasan.

- Klik "Daftar Sekarang".

- Isi data pribadi sesuai dengan informasi pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan unggah foto KTP beserta foto diri.

- Tentukan password.

- Klik "Selanjutnya".

- Lengkapi informasi kontak dan alamat. - Klik "Selanjutnya".

- Pilih jenis subsidi dan jenis customer.

- Unggah foto Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), foto kendaraan, dan nomor polisi kendaraan pada formulir data kendaraan.

- Input data pengguna kendaraan yang akan didaftarkan.

- Bagi pelanggan non-kendaraan, isi data dengan benar, unggah foto surat rekomendasi, dan isilah kolom data yang sesuai pada surat.

- Masukkan password untuk klaim penggunaan subsidi kendaraan yang didaftarkan.

- Klik "Selanjutnya".

- Centang kotak persetujuan. Klik "Daftar Pengguna BBM Subsidi".

- Proses validasi memerlukan waktu tujuh hari kerja, dan pelanggan dapat mengunduh QR code dari aplikasi MyPertamina atau subsiditepat.mypertamina.id.(R02)

Sumber Berita: kompas.com

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index