Saraf Mata, Kenali Fungsi dan Gangguan yang Bisa Terjadi

Saraf Mata, Kenali Fungsi dan Gangguan yang Bisa Terjadi
Ilustrasi/net

JAKARTA (RIAUSY.COM) - Saraf mata adalah bagian yang berperan penting dalam proses penglihatan. Saraf ini terdiri dari jutaan serabut yang terletak di bagian belakang mata dan langsung terhubung ke otak. Fungsinya adalah untuk mengirimkan informasi visual untuk diterjemahkan oleh otak yang kemudian kita kenali sebagai sebuah gambar.

Saraf mata merupakan perpanjangan dari otak. Setiap sel pada saraf mata akan mengirimkan impuls listrik dari mata ke otak sebelum akhirnya diproses oleh otak, sehingga Anda mengenalinya sebagai sebuah gambar.

Kerusakan pada saraf mata dapat mengakibatkan sejumlah gangguan, mulai dari gangguan penglihatan ringan hingga hilang total. Gangguan ini tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi kerusakannya.

Saraf Mata dan Fungsinya
Saraf mata merupakan bagian dari retina. Saraf mata pada dasarnya berfungsi sebagai saluran yang mengirimkan informasi sensorik dari mata ke otak. Saat saraf mata bekerja, saraf-saraf ini akan menangkap cahaya dan gambar yang ditampilkan pada retina untuk kemudian diubah menjadi impuls listrik yang selanjutnya dikirimkan ke otak.

Selain itu, saraf mata juga berperan untuk mengatur refleks mata terhadap jumlah cahaya yang masuk, yakni dengan cara menyempit dan melebar.

Saraf Mata dan Gangguan yang Bisa Terjadi
Mengingat saraf mata merupakan bagian yang penting dalam proses penglihatan, masalah yang terjadi pada saraf mata dapat menimbulkan sejumlah gangguan yang dapat mengganggu proses penglihatan. Oleh karena itu, penting untuk diketahui gangguan apa saja yang bisa terjadi pada saraf mata, seperti berikut:

1. Glaukoma
Glaukoma adalah gangguan saraf mata yang terjadi akibat peningkatan tekanan dalam bola mata. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penumpukan cairan pada mata akibat adanya sumbatan. Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang berusia 70–80 tahun.

Glaukoma berkembang secara perlahan sehingga pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Namun, seriring berjalannya waktu, kondisi ini umumnya mulai menimbulkan sejumlah keluhan, seperti mata merah, nyeri mata, penglihatan kabur, sakit kepala, mual, dan muntah.

2. Neuritis optik
Gangguan saraf mata lainnya adalah neuritis optik. Kondisi ini terjadi ketika saraf mata mengalami peradangan. Namun, penyebab dari peradangan ini belum diketahui secara pasti.

Meski begitu, terdapat dugaan bahwa gangguan saraf optik ini disebabkan oleh peradangan yang dipicu oleh infeksi. Selain itu, kondisi ini juga umum terjadi pada penderita penyakit multiple sclerosis.

Neuritis optik umumnya terjadi pada salah satu mata. Gejalanya pun bergam, seperti nyeri mata, penglihatan buram, pandangan menyempit, kehilangan pandangan warna, dan tampak kilatan cahaya di mata.

3. Atrofi saraf optik
Atrofi saraf optik adalah gangguan saraf mata yang menyebabkan serat saraf tidak mampu meyalurkan informasi visual ke otak. Gangguan saraf mata ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti aliran darah ke mata yang buruk, cedera mata, dan paparan zat beracun. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius, termasuk kebutaan.

Atrofi saraf optik dapat menimbulkan gejala yang beragam, seperi penurunan ketajaman penglihatan, menyempitnya penglihatan, dan kesulitan dalam melihat warna.

4. Hipoplasia saraf optik
Gangguan pembentukan atau perkembangan mata saat masih berada dalam kandungan juga dapat membuat saraf mata tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Kondisi ini disebut sebagai hopoplasia saraf optik.

Penderita hipoplasia saraf optik dapat mengalami berbagai gejala, mulai dari gangguan penglihatan ringan hingga masalah kebutaan. Selain itu, mereka yang mengalaminya pun dapat mengalami gerakan mata yang tidak terkontrol dan mata juling (strabismus).

Agar terhindar dari berbagai gangguan yang dapat terjadi pada saraf mata, Anda disarankan untuk menjaga kesehatan mata. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan saraf mata:

Menggunakan pelindung mata, terutama saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi mengakibatkan cedera mata, misalnya olahraga ekstrem
Mengontrol kondisi medis yang bisa memengaruhi saraf penglihatan, seperti diabetes dan hipertensi
Tidak merokok
Menggunakan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada pukul 11 siang hingga pukul 4 sore, ketika intensitas sinar UV sedang tinggi
Selain itu, penting bagi Anda untuk memeriksakan kesehatan mata secara rutin agar dapat memastikan bahwa fungsi saraf mata Anda berjalan dengan baik. Namun, jika Anda sudah telanjur mengalami gejala dari kerusakan saraf mata, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.(R04)
Sumber Berita : alodokter.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index