Kadisdikbud Siak Buka Sosialisasi PIP dan KIP

Kadisdikbud Siak Buka Sosialisasi PIP dan KIP
kegiatan sosialisasi KIP
SIAK SRI INDRAPURA (RIAUSKY.COM) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Drs.H.Kadri Yafis,M.Pd didampingi Kepala Subdid Kesiswaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hastuti Mustika Ningsih, Kamis (11-8-16) membuka Sosialisasi Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Aula Gedung Pertemuan SMAN I Siak Sri Indrapura Jalan Hangtuah Kelurahan Kampung Rempak Kecamatan Siak.
 
Pemaparan yang disampaikan oleh Kadri Yafis, Ia sangat berharap agar Program Indonesia Pintar yang direalisasikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), diharapkan pendistribusian Kartu Indonesia Pintar tersebut, benar-benar tepat sasaran.
 
"Bagi masyarakat atau pelajar yang membutuhkan dana untuk belajar (KIP), bisa sampai ketangan mereka dan tidak melenceng sebagaimana yang diharapkan,ini yang saya inginkan,"sebut Kadri Penuh Harap.
 
Untuk itu, lanjut Kadri bagi peserta yang mengikuti acara sosialisasi ini, baik itu dari aparat Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, para Kepala Sekolah, Guru serta sejumlah perangkat RT dan RW agar benar-benar mengikuti acara ini.
 
"Sebab banyak sekali ilmu dan informasi yang akan kita dapatkan melalui sosialisasi PIP dan KIP ini. Oleh sebab itu, di mohon kepada seluruh peserta agar dapat mengikutinya hingga selesai," pinta Kadri menyampaikan.
 
Sementara itu, arahan yang disampaikan oleh Kepala Subdid Kesiswaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hastuti Mustika Ningsih menyebutkan, tujuan Sosialisasi Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang di buat oleh Presiden Joko Widodo tujuannya adalah untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan Menengah, untuk mendukung pelaksanaan pendidikan Menengah Universitas/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
 
Kemudian untuk meringankan biaya personal pendidikan, serta mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drou out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi. 
 
"Tak hanya itu Program Indonesia Pintar ini, bermaksut menarik siswa putus sekolah (droup out-red) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) / Balai Latihan Kerja (BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.Tutup Hastuti. (R08)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index