Bidan Cantik Tewas Dibunuh, Pacar: Saya Sudah Siapkan Ongkos Pernikahan

Bidan Cantik Tewas Dibunuh, Pacar: Saya Sudah Siapkan Ongkos Pernikahan
Bidan Afivah Arachman
TIDORE (RIAUSKY.COM) - Tewasnya Bidan Afivah Arachman di rumah dinas Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Dowora Kecamatan Tidore Timur Kota Tidore Kepulauan (Tikep) pada Jumat (7/4) lalu membawa duka mendalam bagi keluarga. 
 
Sabtu Hi Abas, ibu Afivah yang mendengar kabar anaknya tewas di Dowora, langsung meninggalkan kampung halamannya. Dari Mare, sang ibu bersama keluarga menyeberang laut menuju Tidore untuk melihat putri tercinta. Korban merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara.  
 
Dari penuturan sang ibu, korban dikenal menyayangi keluarganya. Setelah lulus akademi kebidanan Gatra Buana Tikep,  Afivah memilih mengabdi sebagai honorer di Pustu Dowora. 
 
"Almarhum dikenal baik, dan dia tinggal di Pustu ini,” kata dr. Rina, dokter yang bertugas di Pustu Dowora.
 
Salah satu keluarga korban, Hatta Hamja mendesak polisi secepatnya mengungkap penyebab kematian Afivah. “Agar pelakunya dapat ditahan dan dijerat dengan hukuman yang setimpal. Sampai hukuman mati,” tandasnya sebagimana dilansir dari Malut Post.
 
Saat diautopsi, hadir juga di RSD Tikep, Zainudin Serure, pacar korban.  Zainudin mengaku berpacaran dengan korban sudah lama. “Torang berjanji akan menikah pada 2018 mendatang,” ujar Zainudin, terbata-bata. 
 
Dia mengaku ongkos perkawinan sudah yang disepakati sebesar Rp 50 juta.  Zainudin menangis di samping jenazah Afivah  yang terbaring di RSD Kota Tikep. Dia yakin Afivah dibunuh. “Kami minta polisi terbuka dalam melakukan penyelidikan,”tandasnya.
 
Setelah divisum, korban dibawa keluarga ke kampung halamannya Desa Mare Gam sekitar pukul 17.00 WIT. Di kampung halamannya itu, Afivah dikebumikan.
 
Sementara duka cita juga dirasakan teman-teman korban. Ucapan belasungkawa atas kematian bidan cantik membanjiri dinding facebook Afivah. “Innalilahi wa innailahi rojiun. Insha Allah diterima amal ibadahnya. Karena semua ciptaan Allah yang bernyawa pasti merasakan mati.  Selamat jalan Ka Afivah Arachman. Allah punya rencana baik untuk Kakak dan terima kasih atas kenangan kemarin-kemarin  saat masih bersama,” tulis pemilik akun facebook, Sulastri Lauhin. 
 
”Selamat jalan vha. All the best for you sayang,” tulis Rhita Aditya Satriawan di facebook. 
 
Korban sendiri terakhir kali memposting status di facebook pada Rabu (5/4) pukul 07.45. Vha, sapaan akrab korban menulis status bernada perpisahan. 
 
“Tetaplah di situ, aku takkan mengganggumu. Diam saja. Kita cukup saling memperhatikan, dan pelan pelan saling melupakan,” bunyi status terakhir korban di facebook.
 
Diketahui, Afivah ditemukan tak bernyawa di dalam ruang kamar tidur di Pustu Dowora. Korban ditemukan dalam posisi terbaring dengan kondisi tak wajar karena meninggal dengan tali terikat di leher pada posisi telentang. Selain itu, dua ujung jari yakni telunjuk dan jari tengah di tangan kiri almarhum nampak putus.
 
Selain itu, terdapat percikan darah (diduga darah Haid) milik korban yang menempel di atas tempat tidur, serta ditemukan sejumlah helai rambut seorang perempuan yang diduga rambut milik korban berhambur di atas lantai ruang televisi dalam pustu tersebut. (R02/Jpg)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index